Setelah selesai berkeliling di Museum Benteng Vredeburg saya melanjutkan perjalanan menuju Taman Sari Keraton Yogyakarta. Dengan menyewa becak dari depan Benteng Vredeburg dengan harga 50 ribu untuk rute pulang pergi jadi ga pusing lagi untuk transportasi kembali ke Malioboro.
deretan becak di depan toko souvenier siap mengantar anda berkeliling |
Akhirnya sampai di Taman Sari |
Setelah beberapa saat akhirnya saya sampai di Taman Sari, walaupun tinggal beberapa sisa-sisa bagian Taman Sari tapi saya begitu takjub melihat kompleks ini. Sungguh mengagumkan...membayangkan beberapa ratus tahun lalu pasti tempat ini sangat indah. hmmmm.....
Denah situs Taman Sari |
Taman Sari Keraton Yogyakarta adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Yogyakarta. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Kebun yang digunakan secara efektif antara 1765-1812 ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja.
Kompleks Taman Sari setidaknya dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama adalah danau buatan yang terletak di sebelah barat. Bagian selanjutnya adalah bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua. Bagian terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.
Untuk mencapai beberapa situs ini perlu berjalan melewati perumahan penduduk, jadi mungkin akan sedikit berputar atau bahkan tersesat...gapapa...tanya-tanya saja dengan penduduk di area Taman Sari saja, mereka ramah koq.
Kalau anda lelah anda juga bisa berhenti sejenak di warung kecil yang dibuka oleh penduduk yang tinggal di area taman sari. Bahkan bagi anda yang ingin belajar membatik disini juga terdapat studio membatik lho.
Ruangan ini dahulu berfungsi sebagai masjid, terdapat ceruk yg dipakai sebagai mihrab |
Panggung yang berada di bawah tanah dengan kolam air di bawahnya. |
Di bagian belakang bangunan tampak panggung terbuka yang sering dipakai untuk pentas seni. |
Setelah berkeliling area Taman Sari, ternyata sudah masuk waktu sholat akhirnya saya melaksanakan sholat di masjid Soko Tunggal yang berada di bagian depan Taman Sari.
Masjid Soko Tunggal |
Tips:
Saat anda memasuki kawasan Taman Sari ini akan banyak orang yang menawarkan jasa guide, untuk menghemat biaya, jalan ikuti alur wisata saja, dan kalau sedang beruntung ikutan jalan di belakang grup yang menyewa guide jadi bisa curi-curi dengar info situs ini. hehehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar