Berbagi info dan tips wisata dalam dan luar negeri. Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua ^_^

Saung Gawir Bungalow & Resto


Bagi teman-teman yang sering berwisata ke kawasan Bandung selatan khususnya ke kawasan  Kawah Putih tentu akan melewati daerah Ciwidey. Sepanjang jalan Ciwidey sampai Alam Endah ini terdapat berbagai macam restaurant sunda. Nah, salah satu restaurant yang menyajikan masakan sunda yaitu Saung Gawir.

Sekitar tahun 2009 saya berhenti dikawasan ini untuk wisata petik strawberry di kebun yang berada di tepi Jl. Raya Ciwidey, dulu saya kurang memperhatikan apakah sudah berdiri restaurant Saung Gawir ini atau belum. 

Namun ketika saya kembali berwisata ke Kawah Putih di tahun berikutnya, saya sempatkan singgah di restaurant Saung Gawir untuk makan siang. Saat ini Saung Gawir sudah berkembang dengan memiliki bungalow yang tak jauh dari lokasi Restaurant Saung Gawir. Oh ya, pintu masuk untuk Restaurant dan bungalow berbeda ya...tidak jauh koq. Kalau anda membawa mobil, mobil bisa di parkir di halaman front office bungalow. 

Saung Gawir Bungalow & Resto berada di Jl. Raya Ciwidey - Rancabali Km. 06, Alam Endah, kabupaten Bandung. Di awal-awal saya datang ke restaurant Saung Gawir saya sempat berkenalan dengan pemiliknya yaitu Ibu Wati, beliau orangnya ramah dan baik hati. Bahkan sampai saat ini bila saya mampir ke Saung Gawir pun terkadang berjumpa beliau  untuk say hello. 

Saung Gawir Resto

Restoran Saung Gawir menyuguhkan panorama alam pegunungan dengan udara yang sejuk,
dengan menyajikan berbagai sajian menu khas sunda yang special dan berbeda. Bangunan restaurant sebagian besar menggunakan material dari bambu.  Di bagian belakang restaurant Saung Gawir restaurant ini terdapat ribuan pohon strawberry yang dapat dipetik langsung oleh pengunjung. Walaupun dulu pernah saya datang kesini sedang tidak ditanami strawberry. hehehe...


Saung lesehan dengan panorama kebun strawberry & pegunungan



Nasi Liwet komplit + cah kangkung + gurami bakar
Nasi Bakar komplit pesanan saya :)
Di bagian depan restaurant terdapat toko souvenier, pengunjung bisa membeli oleh-oleh disini lho. Selain itu juga tersedia pula Area Outbond seperti flying fox dengan harga tiket 15ribu. Untuk fasilitas Camping Ground, Area Fun Game dan kolam Pemancingan saya kurang tau berada disebelah masa, sebab saya belum lihat lokasi ini.
 

Saung Gawir Resto berkapasitas 130 orang (Lesehan & Meja Kursi) ditunjang dengan fasilitas Mushola dan 4 kamar mandi yang memadai.

  
Bungalow Saung Gawir
Bungalow terletak di bagian belakang atau juga bisa diakses melalui gerbang yang berada di samping kanan restaurant. Apabila anda membawa mobil, dapat parkir di depan front office.



Cukup banyak bangunan bungalow Saung Gawir, mungkin lebih dari 10 unit dengan harga sewa mulai dari 600ribu/malam.

Bungalow ini di lengkapi dengan berbagai fasilitas seperti:
-  air panas
-  perapian yang dilengkapi dengan kayu bakar
-  tv

-  water dispenser
-  wastafel yang dilengkapi dengan sabun pencuci piring

Di bagian depan (teras) bungalow disediakan meja dan kursi bambu yang dapat anda manfaatkan untuk bersantai menikmati pemandangan di pagi hari ataupun sore hari. Bungalow  ini memiliki 1 kamar tidur utama saja, tetapi anda dapat memesan extra bed yang dapat ditempatkan di ruang tv. 







Untuk fasilitas di luar bungalow ada play ground yang berupa ayunan dan jungkat jungkit, bangku taman serta area untuk api unggun.



Untuk sarapan pagi akan di antar ke setiap unit bungalow, apabila anda memesan tambahan paket sarapan pagi anda cukup membayar 17ribu/porsi.

Menu sarapan pagi
Pelayan di bungalow Saung Gawir ini semuanya lelaki, tetapi ramah-ramah lho.  Sedikit kekurangan dari bungalow ini adalah tidak adanya sambungan telepon ke front office, sehingga bila kita memerlukan bantuan ataupun pesanan harus datang ke front office dech.
Untuk keperluan toiletris pun anda harus membawa sendiri, jadi ketika menginap disini pastikan anda membawa keperluan toiletris, handuk dan sandal kamar.

Demikian sedikit review saya tentang Saung Gawir bungalow & resto. Semoga bermanfaat.

Berwisata ke Kawah Putih + Situ Patenggang + Kuliner di Saung Gawir

Hai haii travellers..
.
Kali ini saya ingin sharing FR kami ke Bandung bersama group dari Sabah - Malaysia.

Dua hari sebelumnya group menikmati city tour di Jakarta yaitu ke Ancol, Monas, Shopping di Mangga Dua Mall, dan ke Taman Mini yang kemudian dilanjutkan perjalanan ke Bandung. 

Hari ke-1 di Bandung, kami sampai bandung sudah sore jadi  selesai check ini kami kami hanya berjalan-jalan di Cihampelas kemudian dilanjutkan makam malam di restoran Sangkuriang yang berlokasi di Jl. Karangsari 5 Bandung.  Oh ya, kami menginap di Hotel Naval Jl. Sukajadi 180 (sebelahan dengan Hotel Sukajadi) jadi dekat saja kalau mau ke Jl. Cihampelas ataupun ke Restoran Sangkuriang.

Hari ke-2 di Bandung kami akan tour ke Kawah Putih - Situ Patenggang - Saung Gawir - Toko Tiga. Jam 7 pagi kami sudah siap di lobby hotel untuk bersiap-siap berangkat menuju ke Kawah Putih. Beruntung cuaca Bandung bersahabat walaupun agak sedikit mendung, perjalanan melalui tol Pasteur yang menuju ke Tol Kopo yang kemudian terus melewati daerah Soreng hingga ke kawasan Ciwidey. 

Sekitar pukul 9 kami sampai di kawah Putih, dan ternyata sudah lumayan ramai dengan pengunjung diantaranya adik-adik pelajar dari salah satu sekolah di Klaten.
Harga tiket untuk masuk ke wisata Kawah Putih ini antara lain:
- Harga tiket untuk Wisatawan domestik : 15 ribu
- Harga tiket untuk wisatawan mancanegara: 30 ribu
- Tiket ontang-anting (PP): 12 ribu ato berapa ya...agak2 lupa
- Parkir mobil : 6 ribu

Setelah beli tiket kami menuju antrian ontang-anting yang akan membawa kami ke lokasi kawah putih. Berhubung kami tidak memesan untuk paket rombongan akhirnya kami menunggu ontang anting penuh, akhirnya datang 2 orang mas-mas yang sepertinya tour leader dari adik-adik siswa sekolah. Setelah penuh akhirnya ontang-anting berangkat menuju kawah putih. 





Setelah melalui beberapa tanjakan dan turunan akhirnya sampe dech di lokasi kawah putih, dan ternyata aroma belerang pagi ini agak kuat. Jadi kami tak tahan untuk lama-lama di area seputar kawah. 






Setelah selesai berfoto-foto akhirnya naik menuju parkiran ontang-anting untuk kembali ke tempat parkir mobil kami. 




Sampai di parkiran bawah beberapa peserta tour berbelanja di toko-toko souvenier dan sebagain mencoba mencicipi jagung bakar. Jagung bakar harga 5ribu, ukuran lumayan besar lho, jadi bisa untuk berdua dech tuch. Kalo untuk adik-adik siswa sekolah malah ada yang beli patungan, 1 jagung bakar dimakan bertiga..hahaha...

Setelah peserta lengkap  berkumpul, akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke Situ Patenggang.  Oh ya dalam perjalanan ke Situ Patenggang kan melewati kebun teh, jadi tak lupa kami photo stop dech.



Selesai sesi foto2 kami lanjutkan ke Situ Patenggang, dalam perjalanan ke Situ Patenggang saya sempat bercerita tentang legenda Situ Patenggang, dan rupanya peserta sangat excited dengan Batu Cinta. hehehe...

Tak berapa lama akhirnya sampailah kami di kawasan Situ Patenggang. 
Harga tiket masuk:
Wisatawan domestik : 6 ribu
Wisatawan mancanegara : 19 ribu
Parkir mobil : 15 ribu (kalo ga salah inget dech)
 
Begitu turun dari mobil sudah disambut ibu-ibu yang menawarkan strawberry, dan deretan toko-toko souvenier. Daan...ternyata peserta nyangkut dulu di toko souvenier, ada yg lihat2 parang, ada yang belanja salak juga. 



Sebagian peserta sudah tidak sabar ingin naik boat berkeliling Situ Patenggang dan pengen banget lihat Batu Cinta. 



Harga sewa boat untuk berkeliling Situ Patenggang adalah 25ribu, tapi menunggu penuh hingga 15 orang. Jadi kami memilih untuk menyewa 1 boat saja, dengan harga 250 ribu (setelah proses tawar menawar dari harga semula 300 ribu) hehehe...



Setelah beberapa menit boat berjalan menuju batu cinta, kami baru tersadar ternyata ada 1 peserta yang tertinggal...waduuuh...koq bisa sih sampe kelupaan 1 orang ga diabsen. hahaha... 




Akhirnya boat sampai di Batu Cinta, peserta satu persatu turun dari boat dan berfoto-foto di sekitar Batu Cinta. 





Setelah selesai foto-foto kami kembali ke tepi Situ Patenggang dengan boat yang berbeda dengan boat yang kami tumpangi tadi. Mungkin ganti shift kali yaa...

Begitu sampai di tepi situ patenggang kami cari-cari peserta yang tertinggal tadi, akhirnya ketemu juga penumpang yang tertinggal tadi membawa 2 buah parang yang dibeli. Oh rupanya ini orang ketinggalan gara-gara keasyikan lihat-lihat parang di toko souvenier. hadooohhh...ada-ada aja nich orang...

Kemudian kami melanjutkan untuk makan siang di Saung Gawir, yang berada di Jl. Raya Ciwidey - Rancabali Km. 06, Alam Endah. Kebetulan saya mengenal pemilik restoran ini dan tiap kali ke Ciwidey kami mampir makan siang di restaurant ini. 

 Sambil menunggu makan siang disiapkan, peserta berfoto-foto di kebun strawberry yang berada di belakang Restoran Saung Gawir.



Oh ya, disini peserta bisa juga petik strawberry ataupun mencoba flying fox lho. 
Tiket flying fox 15 ribu, untuk petik strawberry harga 30ribu/kg. Di bagian depan restoran juga terdapat toko souvenier yang menjual berbagai makanan olahan strawberry dan kerajinan tangan lainnya.

Makan siang sudah siap...saatnya bersantap....hmmmm...yummyyy...



Selesai makan siang, kami melanjutkan perjalanan menuju toko tiga, dalam perjalanan peserta photo stop di persawahan yang tak jauh dari kantor pemerintahan Kabupaten Bandung.



Akhirnya, jam 5 kami sampai di Toko Tiga yang berlokasi di Jl. A. Yani 112-116 (dekat Pasar Kosambi). Toko tiga ini menjual berbagai brand jeans pria dan wanita dengan harga yang lumayan miring lho dibandingkan dengan outlet resminya. (tapi saya ga tau sih ini barang ORI ato ga ya...hahaha...) 

Oh ya, disini juga tersedia jasa potong celana jeans, utk potong biasa free. Tapi kalau potong Original bayar 10ribu/pcs. 

Diseberang toko tiga juga terdapat toko yang menjual kain bahan kebaya sulam ataupun bordir yang biasanya diminati oleh turis-turis asal Malaysia. Biasanya bahan kebaya ini dijahit menjadi baju kurung yang dikenakan oleh perempuan-perempuan Melayu. 

Selesai berbelanja kami langsung makan malam di restoran Padang di jalan Dago, kemudian kembali ke hotel untuk beristirahat.
 

Ketika Kenyataan Tak Seindah Rencana (Trip Phuket-Hatyai Part 2) + Kuala Lumpur


Melanjutkan tulisan sebelumnya  di Trip Phuket - Hatyai Part 1

Setelah selesai istirahat dan minum air kelapa muda saya melanjutkan perjalanan menuju Terminal Bus Phuket, cuaca mulai gerimis dan saya tidak membawa jas hujan. Jadilah berkendara motor dalam keadaan gerimis. Berbekal peta yang diambil di hotel dan GPS yang ada dalam HP ternyata tidak banyak membantu kalau kita tidak pandai membaca GPS, jadilah saya nyasar kemana-mana, tetapi saya enjoy aja karena selama proses nyasar itupun dapat menikmati suasana kota Phuket. 

Di bawah ini beberapa gambar yang saya ambil dalam perjalanan menuju terminal bus Phuket.







Setelah lumayan lama berkendara tapi saya tidak kunjung menemukan papan penunjuk arah ke Terminal Bus Phuket. Bahkan semakin lama semakin jauh dari kota Phuket, akhirnya memutuskan untuk putar balik sekalian mau cari tempat makan siang. 

Untuk makan siang saya berencara untuk makan seafood di Leamhin Langoon, di daerah ini terdapat beberapa restoran terapung di tengah langoon.  Akhirnya saya menemukan sign board yang menunjukkan arah ke Leamhin Langoon.  Setelah berkendara sekitar 15 menit akhirnya ketemu juga lokasi restaurant terapung ini. 


Setelah parkir motor, jalan ke arah dermaga minta perahu anter ke restoran Bang Mud. Naik perahu ini gratis lho…mungkin sudah kontrak dengan pihak restoran kali ya. Oh ya di kawasan ini ada beberapa restaurant, ada juga yang dipinggiran langoon, ada juga yang ditengah-tengah. Nah untuk yang di tengah-tengah langoon ini juga ada beberapa restaurant terapung, kalau mau yang restaurant halal ya pilih Bang Mud. Sekitar 5 menit naik perahu akhirnya sampai dech di Bang Mud, setelah pesan makan, saya numpang ke toilet yang berada dibagian belakang restaurant ini…hiii takut-takut juga jalan diatas restoran terapung gini. Takut kejeblos nyemplung laut dech….hahaha…

Dermaga...perahu siap mengantar anda menuju restaurant terapung

Walapun hanya 2 orang penumpang, tetap diantar menuju ke restaurant lho..

Akhirnya sampai di Restaurant Bang Mud, cantik tempatnya euy



Beberapa orang terkenal pernah makan disini rupanya
Deretan bangunan restaurant

Meja makan di outdoor

Sambil menunggu menu pesanan saya datang, lihat-lihat dulu yuk beberapa stock seafood yang ada di karamba apung ini. Waaaah..ada udang yang besar-besar, lobster dan ikan di karamba ini.


Akhirnya makanan pesanan saya datang...mari kita makan :)


Nampak restaurant lain kan di belakang saya berdiri...:)

Sambil makan, sambil mikir jalan ke terminal bus, akhirnya browsing-browsing nemu alamat terminal 2 Phuket, yang patokannya di depan Super Cheap, rupanya ga jauh dari lokasi restoran Bang Mud ini, tinggal keluar ke jalan raya terus jalan lurus aja. Tau gini dari pagi kek browsing, ini dari pagi buka google map n lihat peta dari brosur Phuket map, malah nyasar kemana-mana. Hahaha…

Rupanya selesai makan pikiran jadi fresh, mata jadi jeli…keluar dari jalan restaurant tengok kanan cari yang namanya Super Cheap itu ga ketemu juga, akhirnya pas disebelah kiri ngeliat plang Phuket Terminal 2…yeayyyy….akhirnya ketemu.


Parkiran motor di halaman terminal
Selesai parkir motor langsung cari loket pembelian tiket bus, wah ini loket2nya banyak…pada teriak2 panggil calon penumpang pulak. Hehe..seperti terminal di Jakarta aja…tapi disini ga ada calo sih. Akhirnya tanya di loket, tiket bus ke Hatyai jadwal keberangkatan banyak banget sih, setiap jam mulai dari jam 7.30 pagi sampai jam 12.30 ada aja keberangkatan. Nah untuk malamnya keberangkatan jam 19.30, 21.30 dan 21.45 utk kelas VIP. Karena saya piker besok pagi mau half day tour ke Koh Khai, jadilah saya beli tiket keberangkatan jam 19.30. seharga THB 375.


Loket penjualan tiket bus

Jadwal keberangkatan bus ke Hatyai



Beres urusan tiket akhirnya memutuskan untuk balik ke hotel aja dech…sudah capek juga pantat duduk dimotor sejak jam 9pagi. Tak jauh dari Terminal Bis ini terdapat tempat show SIAM Niramit juga. Dan ada bangunan yang buat saya penasaran ketika lewat sebuah bangunan yang sepertinya pusat penjualan souvenier gitu, karena pas lihat di tembok ada tulisan Toko grosir kaos gitu.



Jebakan batman...katanya toko grosir tapi harga mahaalll
Akhirnya dengan perasaan agak ragu mampirlah, dan ternyata begitu sampai disitu disambut oleh lelaki yang dengan setengah memaksa untuk dengerin penjelasanan gitu. Waduuuh...maksa.com nich orang. Akhirnya ya terpaksa dech dengerin aja sih sambil iseng-iseng lihat kaosnya. Sekitar 5 menit dia cuap-cuap akhirnya selesai juga dech. Saatnya pilih-pilih barang, saya beli kaos buat adikku, kaos dengan tulisan hard rock cafe Phuket harga THB 169, dan magnet tempelan kulkas THB 69. Kalo dipikir-pikir koq lebih mahal ya, perasaan waktu dulu pernah beli magnet di Bangkok ga semahal gitu dech. Ya sudah beli aja 1 pcs dech, daripada ga beli. (Eeeh, ternyata malemnya waktu lihat di Family Mart seberang hotel di Patong harga magnet cuma THB 20 aja....huaaa....nyeseeel dech). 
Selesai bayar di kasir langsung ambil motor dan berangkat balik ke Patong.


Sampai di Patong sudah jam setengah 4, mampir bentar di kawasan muslim untuk minum teh lalu balik ke hotel. Istirahat sebentar di hotel, akhirnya baru inget kalo ternyata saya ga bawa baju renang, lah gimana mau main ke laut kalo ga bawa baju renang, lalu balik ke hotel ambil motor skalian mau tanya tiket cabaret show di Phuket. Ternyata jam show pertama kali 19.30 dengan harga tiket THB 800, mahal juga ternyata. Masih mikir-mikir mau nonton jam berapa, jadi belum beli tiketnya dulu dech. Pas di dekat situ ada pasar malam, jadi sekalian aja beli celana legging aja dech buat persiapan kalo besok jadi pergi ke Koh Khai. Selesai belanja, balik ke hotel parkirin motor lalu lanjut jalan2 di sekitar pantai Patong, hari mulai gelap rasanya juga sudah capek banget  jadi  memutuskan balik ke hotel aja dech. Sudah sampai hotel rasanya mau berangkat nonton cabaret show koq sudah males…kecapekan habis motoran seharian. Hahaha…. Ujung-ujungnya cuma keluar untuk makan malam lalu pijat reflexy di depan Lamai Inn. Refleksi kaki 1 jam harga THB 300. Kalau pijat refleksi kaki di hotel Lamai  tempat saya menginap harganya lebih mahal, harga THB 500 ato THB 600 gitu. Lumayan jauh juga bedanya.






Hari ke-3
Ternyata pagi2 sudah mendung + gerimis lagiii…alamat ga jadi pergi half day tour lagi nich, lagian belum beli paket tournya juga sih. Jadi mendadak tuker rencana untuk naik bis ke Hatyai yang jam 9.30 aja, biar lebih awal sampai di Hatyai. Begitu selesai sarapan langsung packing koper, lalu check out. Kemarin sih lihat ada bis yg sejenis truk gitu rute ke terminal, tapi ga tau bis itu mangkal dimana. Males jg mau geret2 koper, jadi memutuskan untuk naik taksi aja dech. Tanya beberapa taksi di sekitar hotel rata-rata minta THB 500 untuk ke Terminal Bus. Akhirnya nawar-nawar dapat THB 450, sebenernya sopirnya ga mau sih harga segitu akhirnya setelah dirayu-rayu, ayo donk jangan tolak rejeki pagi2…kasih lah harga penglaris. Hehehe….tapi ga tega juga sih…akhirnya pas taksi sudah mulai jalan dikasih lagi deh THB 50 utk tips.

Gerimis mengiringi perjalanan menuju terminal bus Phuket



Sepanjang jalan ngobrol sama sopir taksinya, ngobrolin harga minyak lah, rate duit, turis yang datang ke Phuket, sampe tentang keluarganya si sopir. Sampe tiba-tiba si sopir tanya harga “young para” kalau di Negara anda berapa? Lah saya bingung apa artinya itu, speling dia yg ga jelas ato dia yg ga ngerti bahasa inggrisnya apa, lalu saya tanya palm oil? No…no…dia pake isyarat tangan garuk-garuk…walah ga paham…akhirnya mikir lamaaa…baru ngeh rupanya maksud dia menyadap karet, hahaha….dia cerita harga karet dulu THB 70/kg, tapi sekarang ada yang Cuma THB 4/kg (ga paham maksudnya 4 ato 40 dech..dia Cuma tunjukin jari 4 aja tuh).

Ditengah hujan gerimis, akhirnya sampai juga di terminal Bus sekitar jam 9.20, langsung ke loket tanya bisa tuker jam keberangkatan ke keberangkatan terdekat. Rupanya masih ada seat untuk keberangkatan jam 9.30, dan bisa tuker dengan charge THB 75. Dan ternyata memang penumpangnya ga penuh...pas jam 9.30 bus berangkat menuju Hatyai.

Penumpang bis ada yang bawa motor juga lho..






Jembatan yang menghubungkan antara Phuket dan Thailand Daratan (Phanga), dibawahnya banyak terdapat keramba ikan.

Sign board sudah menunjukkan sudah memasuki daerah Phangnga...deretan pohon karet dan kelapa sawit di sepanjang jalan.




Bus berhenti sebentar untuk mengambil beberapa penumpang. 


Pemandangan disekitar terminal, gerimis diselimuti kabut.


Berikut pemandangan bukit-bukit Kharts sepanjang jalan...bagusss...






Sekitar jam 2 siang bus sampai di terminal Krabi...masih gerimis juga. Awet bener nich hujan di bulan November...november rain :)


Bis menurunkan dan menaikkan penumpang baru, saya ikutan turun untuk beli jajanan: nasi ketan dengan ayam goreng crispy+bawang goreng, guriiih banget. Trus sate bakso ikan, serta cookies. Lumayan untuk mengganjal perut yang mulai keroncongan. hehehe....


Selesai naik/turun penumpang, akhirnya  bis berangkat meninggalkan Krabi...


Sekitar jam 3an bis berhenti di sebuah warung makan yang menurut saya sih makanan biasa aja, ala warteg gitu, semua penumpang turun untuk makan siang dengan menukarkan copy tiket bus, setelah selesai makan kasir menghitung jumlah yang harus kami bayar THB 25 untuk 2 orang. ( Ga tau apa fungsi copy tiket itu untuk discount ato untuk hitung komisi pihak bis dech).

Selesai makan, bis melanjutkan perjalanan lagi, dan kembali saya coba tidur lagii...bosen juga ternyata perjalanan panjang banget.


Setelah melewati perjalanan panjang dan lama dalam rintik hujan yang mengguyur sejak keberangkatan dari terminal bus Phuket. Akhirnya sampailah bus di terminal Hatyai.
Turun dari bus, langsung mencari tuktuk untuk menuju hotel Garden Plaza yang berlokasi di dekat Lee Garden Plaza Mall.


Akhirnya tuktuk sudah sampai di depan hotel, tarif tuktuk dari terminal Hatyai ke hotel THB 20/orang. Selesai membayar ongkos tuktuk langsung menuju ke hotel Garden Plaza untuk check in. Oh ya, tarif hotel ini THB 950/night, tapi kalau beli voucher hotel dapat harga THB 890. Jadi lebih baik beli voucher hotel dulu aja di travel agent yang berada di dekat hotel ini, kan lumayan bisa hemat THB 60.  Selesai proses check in lalu mandi dan siap-siap untuk pergi makan malam. Berhubung hujan akhirnya memutuskan untuk beli kwetiaw goreng di gerobak dorong yang mangkal di depan Lee Gardeen Plaza. Selesai makan langsung balik ke hotel istirahat.

Pagi harinya, cuaca masih mendung dan gerimis. Sepertinya rencana untuk jalan-jalan ke tempat wisata ga bisa terealisasi juga nich. Akhirnya cuma jalan-jalan ke pasar yang ada di kota Hatyai ini.



 Sekalian beli oleh-oleh kacang mede goreng, untuk 1 plastik kacang mede yang isi kurang lebih 500 gram harga THB 180.



Selesai jalan-jalan di pasar hatyai, saya kembali ke hotel untuk check out kemudian menuju agen penjualan tiket bus ke Kuala Lumpur. Agen bus ini lokasi dekat dengan hotel tempat saya menginap, tepatnya pas di depan Lee Garden Plaza. Harga tiket bus sekitar THB 500.

Kalau bus tidak masuk ke kantor agent, maka mobil ini yang mengantar penumpang dari kantor agent ke terminal Hatyai


Akhirnya jam 7 malam bus datang dan semua penumpang bersiap naik ke mobil. Saya memilih duduk di bagian bawah bus, sepertinya lebih nyaman aja kalo mau turun semasa melewati imigrasi  Sadao ataupun akan berhenti makan dalam perjalanan ke Kuala Lumpur.


Siap berangkat meninggalkan Hatyai


Sekitar jam 10 malam bus sudah mencapai pos imigrasi perbatasan, semua penumpang disuruh turun untuk cap paspor, dan setelah itu scan barang bawaan di mesin xray.Selesai proses imigrasi bus melanjutkan perjalanan menuju malaysia, dengan beristirahat makan malam di diaerah kedah.
Jam 1 malam bus sampai di pool bus untuk tukar unit bus, jadi penumpang turun semua membawa barang bawaan masing-masing. Setelah selesai proses pindah, akhirnya bus melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur.

lanjut perjalanan ke KL...tidur lagiiii....

Bus sampai di terminal Pudu Raya Kuala Lumpur sekitar jam 5 pagi. Bus tidak masuk ke dalam terminal, jadi saya turun di tepi jalan lalu melintas menuju hotel yang ada di atas terminal bus Pudu Raya. Hotel Ancasa berada di lantai 4 terminal Pudu Raya, berhubung masih pagi, jadi lift pun tidak aktif, terpaksa kami naik melalui escalator yang dalam kondisi off.  Rate hotel Ancasa adalah RM 130/night. Menurut saya cukup mahal untuk ukuran kamar yang mirip dengan tune hotel.



 Pemandangan dari kamar hotel Ancasa di pagi hari. Akhirnya lihat matahari pagi..setelah berhari-hari mendung melulu sejak dari Phuket sampai Hatyai.


Karena saya bayar hotel tidak termasuk sarapan pagi, maka saya memilih untuk sarapan di food court yg berada di lantai 4 terminal Pudu Raya, pas banget di samping hotel Ancasa ini.

Sarapan pagi di food court terminal Pudu Raya, Lontong Sayur + Teh O

Selesai sarapan langsung balik ke hotel untuk ambil bagasi kemudian check out. Dan turun ke lantai bawah terminal,  numpang foto-foto dulu dech mumpung ke terminal Pudu Raya. Ini pertama kalinya saya masuk ke Terminal Pudu Raya selama hampir 4 tahun bolak-balik ke Malaysia :)




Selesai foto-foto kemudian turun dari bangunan terminal lalu menyebrang jalan menuju depan Maydin Supermarket yang berada di seberang terminal ini, beli tiket bus di meja ticketing yang mangkal disini. Biasanya yang jual tiket orang india gitu. Harga tiket bus Star Shuttle ke LCCT adalah RM 12/orang.

 Tempat Pembelian tiket bus menuju LCCT Kuala Lumpur


Tak berapa lama akhirnya datanglah bus Star Shuttle, sekitar 1 jam saya sudah sampai di LCCT Kuala Lumpur, siap untuk terbang kembali ke Jakarta. Perjalanan panjang dan melelahkan ketika dilalui, tapi begitu sampai rumah lupa semua lelah dan derita selama dalam perjalanan. 
Home sweet home...hehehe....