Sari is here :)
Kali ini saya ingin sharing tentang perjalanan saya ke northern Thailand, perjalanan kali ini bukan sekedar jalan-jalan biasa lho, kenapa? Karena selain mengunjungi beberapa obyek wisata saya juga mengunjungi beberapa tempat-tempat diluar tujuan wisata pada umumnya.
Day 1
Ini adalah pertama kali saya jalan-jalan ke northern Thailand jadi saya sangat excited menunggu hari keberangkatan saya. Jam 3 pagi sebelum alarn bunyi saya sudah terbangun lalu bersiap-siap menunggu taksi yang sudah saya pesan 1 hari sebelumnya. Jam 4.30 taksi pesanan saya datang, dan jam 5 pagi saya sudah tiba di Bandara Soetta. Rupanya antrian imigrasi sudah mengular, bahkan beberapa penumpang untuk tujuan Singapore didahulukan karena sudah dekat waktu terbang.
Flight saya jam 6.25 dengan Air Asia, jadi masih ada waktu panjang untuk antri di imigrasi, slesai proses imigrasi sekitar jam 5.30, langsung sholat subuh di boarding room Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Akhirnya jam 6 penumpang dipanggil untuk masuk ke pesawat untuk terbang menuju Kuala Lumpur. Sarapan pagi sudah pesan online kali ini saya memesan nasi minyak palembang ala Farah Quinn. Pesawat tiba di Kuala Lumpur sekitar jam 9.25, langsung menuju imigrasi dan rupanya antrian di imigrasi sudah panjang, mungkin hampir seribu orang dikarenakan beberapa kedatangan pesawat bersamaan.
Selesai proses imigrasi saya langsung keluar menuju ke counter check in di R1 untuk penerbangan ke Chiang Mai. Beruntung saya tidak ada check in bagasi jadi bisa lebih cepat karena flight ke Chiang Mai jam 12.45. Makan siang sudah pesan via online nasi lemak jadi tak risau lagi akan kelaparan selama penerbangan menuju Chiang Mai. Pesawat mendarat di Bandara Chiang Mai jam 14.20 yaitu 20 menit lebih awal jadwal kedatangan seharusnya, lalu segera menuju ke counter imigrasi. Antrian tidak terlalu panjang dikarenakan tidak terlalu banyak jadwal kedatangan pesawat. Setelah selesai proses imigrasi langsung ambil bagasi dan menuju pintu keluar bandara dimana teman saya sudah menunggu.
Dari bandara kami berencana menuju ke pusat kerajinan lilin, tetapi dalam perjalanan teman yang sebelumnya datang ke Chiang Mai bilang kalau pusat kerajinan lilin tersebut sudah tutup, mungkin bangkrut. Jadi kami memutuskan untuk ke Romborsan umbrella making centre. Disini kita bisa melihat proses pembuatan payung khas Chiang Mai yang terbuat dari Sa Paper (Mulberry Paper) di workshop yang berada di bagian belakang Toko Souvenier. Selain payung, tempat ini juga memproduksi kipas dengan berbagai ukuran, bahkan bisa menghias berbagai jenis produk mulai dari casing handphone, tshirt, buku, dll.
Payung terpanjang yang pernah dibuat, untuk menyambut kedatangan Prince of Wales |
Para pekerja melukis di berbagai media, seperti Payung, TShirt, Buku, Casing HP |
Payung yang sudah selesai dilukis, dijemur di bawah sinar matahari |
Show room tempat penjualan produk-produk souvenier |
Selesai melihat-lihat proses pembuatan payung kami melanjutkan kunjungan ke GEMS Galerry. Disini kita bisa melihat jenis-jenis batu mulia, proses pembuatan serta melihat berbagai jenis perhiasan yang sudah jadi. Wah koleksi perhiasannya cantik-cantik....sayang banget ga boleh foto-foto di dalam ruangannya.
Setelah selesai cuci mata di GEMS Gallery lalu berangkat menuju hotel Centara Duang Tawan Hotel yang berada di 132 Loykroh Road, Chang Klang, Muang, Chiang Mai. Hotel ini terletak di seberang Hotel Le Meridien dan dekat dengan lokasi Night Market.
Di pasar malam kita bisa menemukan aneka
produk seperti pakaian, kerajinan tangan dan souvenier lainnya.
Setelah selesai memesan menu untuk makan malam, lalu saya kembali ke hotel untuk menjemput peserta lainnya untuk datang makan malam.
Selesai makan malam, lalu kami mengunjungi resort yang sedang dibangun oleh teman yang tinggal di Chiang Mai. Resortnya bergaya river view sayang sekali malam-malam jadi ga bisa foto dech. Jadi cuma foto di depan kantor reception aja dech nich...
Day 2
Hotel tempat saya menginap rupanya menyediakan berbagai makanan halal dan non halal, jadi saya lebih memilih sarapan buah dan roti saja. Selesai sarapan, pagi kami check out karena malam ini kami akan menginap di Chiang Rai. Driver dan tour guide sudah menunggu kemudian kami berangkat menuju bandara Chiang Mai untuk menjemput salah satu peserta dari Sabah yang
baru datang di hari ke-2. Jam 8.20 pesawat mendarat dari Kuala
Lumpur, lalu kami melanjutkan perjalanan, tujuan pertama adalah tempat budidaya bunga melati di Baan Sri Ngam Village, yang berada di pinggiran Chiang Mai. Perjalanan cukup lama saya sempat tertidur, dan ketika bangun masih juga belum sampai ke tempat tujuan.
Sekitar jam 10 kami sampai, dan rupanya bapak kepala desa tengah ada rapat dengan warga desa, jadi kami dipersilahkan untuk menunggu sambil melihat-lihat Temple yang tak jauh dari balai desa, beberapa menit kemudian istri kepala desa datang kemudian membawa kami berkeliling melihat-lihat kebun melati di desa tersebut. Bunga melati di tanam oleh mayoritas penduduk di desa ini ada yang menanam di kebun ataupun di pekarangan belakang rumah penduduk. Bunga melati dipergunakan untuk acara sembahyang, dan biasanya menjelang Songkran. Istri kepala desa ini biasanya menghasilkan 500-1000 rangkaian bunga melati yang dikumpulkan dari para petani bunga di desa ini.Setelah masa panen biasanya tanaman melati akan dipangkas supaya tumbuh pucuk-pucuk baru. Biasanya memakan waktu hingga 6 bulan untuk panen berikutnya.
Wat/Temple yang ada di balai desa |
Selesai melihat-lihat dan tanya
jawab dengan istri kepala desa, kami melanjutkan perjalanan menuju ke
salah satu tempat pembuatan produk herbal di distrik A. Fang. Sepanjang
perjalanan kami melihat banyak tanaman mangga sedang berbunga
dan beberapa kebun buah kelengkeng. Thailand bagian utara memang
terkenal dengan buah-buahan seperti kelengkeng, mangga dan jeruk.
Sekitar jam 2 kami sampai di distrik Fang, kami berhenti makan siang di salah satu rumah makan yang ada logo halal. Dan rupanya tak jauh dari rumah makan ini adalah lokasi yang akan kami tuju. Jadi setelah selesai makan siang kami langsung menuju BT Herbal Limited yaitu sebuah perusahaan yang memproduksi berbagai jenis produk herbal.
Disini kami bertemu dengan pemiliknya yang umurnya sudah 57 tahun tapi terlihat masih muda, saya jadi penasaran dengan produk yang dipakainya. Kemudian kami dipersilahkan masuk ke ruang meeting untuk mendapatkan penjelasan tentang produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini yang berupa berbagai jenis teh herbal, produk kosmetik bahkan berbagai jenis bumbu.
Selamat sesi perkenalan dan tanya jawab ini kami mendapat jamuan minuman herbal dan snack semacam wajik ketan yang diatasnya ditaburi dengan wijen.
Setelah selesai sesi tanya jawab lalu kami dibawa melihat mini factory yang berada di belakang show room ini.Melihat proses packing minuman herbal.
Setelah selesai melihat-lihat mini factory lalu kami kembali ke ruang show room untuk berbelanja dan entah kenapa akhirnya saya tertarik membeli produk day cream yang rupanya harganya THB 700 (sekitar 210ribu) hehehe...
Selamat sesi perkenalan dan tanya jawab ini kami mendapat jamuan minuman herbal dan snack semacam wajik ketan yang diatasnya ditaburi dengan wijen.
Setelah selesai sesi tanya jawab lalu kami dibawa melihat mini factory yang berada di belakang show room ini.Melihat proses packing minuman herbal.
Setelah selesai melihat-lihat mini factory lalu kami kembali ke ruang show room untuk berbelanja dan entah kenapa akhirnya saya tertarik membeli produk day cream yang rupanya harganya THB 700 (sekitar 210ribu) hehehe...
Setelah selesai berbelanja kami berfoto bersama pemilik herbal home beserta anaknya yang juga sebagai director di perusahan ini. Ibu yang ada di banner itu pemilik herbal home ini lho...wajahnya kelihatan lebih muda dari usianya. :)
Dari herbal home kami kemudian melanjutkan perjalanan ke Chiang Rai dengan terlebih dahulu singgah di perkebunan jeruk Thanathon Orchard. Setelah membeli tiket masuk seharga THB 40, kita akan dibawa berkeliling kebun oleh dengan kereta kayu yang berbentuk seperti perahu.
Perkebunan Jeruk ini berada di distrik Fang, terkenal dengan buah jeruk yang berkualitas. Disini terdapat berbagai jenis jeruk seperti jeruk tanpa biji, Special Honey, Ocean Honey, Thanathon No. 1, dan lain sebagainya. Perkebunan ini dikelilingi oleh perbukitan dan pemandangan yang indah serta warna orange dari buah-buah jeruk yang sudah masak. Luas perkebunan ini sekitar 400 hektare. Buka mulai jam 8 pagi - 5 sore.
Kemudian kita akan berhenti sejenak untuk berfoto-foto dengan tanaman jeruk yang penuh buah berwarna orange, bahkan driver sempat memetik beberapa jeruk yang kemudian dibagikan kepada kami untuk mencicipi. Heeem...manis dan segar...
Perjalanan dilanjutkan ke bagian puncak kebun untuk melihat-lihat pemandangan dengan aneka jenis tanaman bunga-bunga yang cantik.
Perkebunan Jeruk ini berada di distrik Fang, terkenal dengan buah jeruk yang berkualitas. Disini terdapat berbagai jenis jeruk seperti jeruk tanpa biji, Special Honey, Ocean Honey, Thanathon No. 1, dan lain sebagainya. Perkebunan ini dikelilingi oleh perbukitan dan pemandangan yang indah serta warna orange dari buah-buah jeruk yang sudah masak. Luas perkebunan ini sekitar 400 hektare. Buka mulai jam 8 pagi - 5 sore.
Kemudian kita akan berhenti sejenak untuk berfoto-foto dengan tanaman jeruk yang penuh buah berwarna orange, bahkan driver sempat memetik beberapa jeruk yang kemudian dibagikan kepada kami untuk mencicipi. Heeem...manis dan segar...
Perjalanan dilanjutkan ke bagian puncak kebun untuk melihat-lihat pemandangan dengan aneka jenis tanaman bunga-bunga yang cantik.
Setelah puas berfoto-foto kemudian kami kembali naik kereta untuk kembali ke front office. Dalam perjalanan kembali ke front office ini kita melewati bagian samping perkebunan yang ditanami buah naga serta menerobos semburan air penyiraman tanaman. hehehe....
Akhirnya kami sampai di front office, disini kita bisa belanja souvenier dan aneka buah jeruk serta buah-buahan lainnya.
Selesai berbelanja jeruk kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju resort Thatot Riverview yang tidak terlalu jauh dari area perkebunan ini. Akhirnya kami sampai hotel sekitar jam 6 sore, seperti namanya resort ini berada di lembah dengan pemandangan tepi sungai. Dari tepi sungai ini nampak sebuah temple di puncak bukit. Karena perjalanan yang melelahkan kami makan malam di hotel, menu yang tersedia pun bervariasi.
Salah satu unit bungalow di Thatot Riverview Resort |
Day 3
Jam 7 pagi kami sudah berkumpul untuk sarapan, tapi rupanya sarapannya belum siap, jadi mendingan saya foto-foto dulu di halaman resort.
Di puncak bukit seberang sungai ini terdapat 1 temple...kalau malam hari kelihatan lampu warna warni dari halaman resort.
Akhirnya sarapan siap, kami siap menikmati sarapan pagi ini...saya memilih roti bakar, jus mangga dan buah potong.
Setelah selesai sarapan, sekitar jam 8 kami check out dari hotel untuk melanjutkan perjalanan menuju Doi Tung. Dalam perjalanan menuju Doi Tung kami singgah di toko yang menjual berbagai produk hasil dari perusahan The Royal Project, kami membeli beberapa camilan seperti manisan jambu dan jus jambu. Sekalian numpang ke kamar kecil juga sih...hehehe....
Setelah selesai beli beberapa snack dan minuman kami melanjutkan perjalanan menuju Doi Tung, sepanjang perjalanan di kiri-kanan jalan tampak bunga-bunga semacam sakura yang berwarna kuning dan putih sedang berbunga. Cantik banget dech...
Sekitar jam 9.30 kami sampai di Doi Tung. Doi Tung merupakan daerah dataran tinggi yang berada sekitar 1.509 mdpl. Terletak di Provinsi Chiang Rai, Thailand. Setelah turun dari mobil kami dibuat terpesona dengan dengan suasana di tempat ini.
Disini pengunjung bisa membeli tiket masuk untuk Doi Tung Royal Villa, Mae Fah Luang Garden, Hall of Inspiration, Mae Fah Luang Arboretum. Bisa juga membeli tiket terusan untuk beberapa tempat sekaligus. Karena hanya memiliki waktu terbatas jadi kami hanya membeli tiket masuk ke Mae Fah Luang Garden seharga THB 90/orang.
Di puncak bukit seberang sungai ini terdapat 1 temple...kalau malam hari kelihatan lampu warna warni dari halaman resort.
Akhirnya sarapan siap, kami siap menikmati sarapan pagi ini...saya memilih roti bakar, jus mangga dan buah potong.
Setelah selesai sarapan, sekitar jam 8 kami check out dari hotel untuk melanjutkan perjalanan menuju Doi Tung. Dalam perjalanan menuju Doi Tung kami singgah di toko yang menjual berbagai produk hasil dari perusahan The Royal Project, kami membeli beberapa camilan seperti manisan jambu dan jus jambu. Sekalian numpang ke kamar kecil juga sih...hehehe....
Setelah selesai beli beberapa snack dan minuman kami melanjutkan perjalanan menuju Doi Tung, sepanjang perjalanan di kiri-kanan jalan tampak bunga-bunga semacam sakura yang berwarna kuning dan putih sedang berbunga. Cantik banget dech...
Disini pengunjung bisa membeli tiket masuk untuk Doi Tung Royal Villa, Mae Fah Luang Garden, Hall of Inspiration, Mae Fah Luang Arboretum. Bisa juga membeli tiket terusan untuk beberapa tempat sekaligus. Karena hanya memiliki waktu terbatas jadi kami hanya membeli tiket masuk ke Mae Fah Luang Garden seharga THB 90/orang.
Di bagian atas Doi Tung terdapat The Royal Villa yang merupakan tempat tinggal Ibu Raja Thailand (Almarhum) untuk liburan musim panas. Saat ini berfungsi sebagai museum yang memamerkan hasil kerja Ibu Raja Thailand dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan suku lokal.
Dibagian bawah The Royal Villa terdapat Mae Fah Luang Garden yang merupakan kebun raya untuk bunga dan beraneka ragam tanaman yang dikoleksi oleh Ibu Raja. Mae Fah Luang Garden dibangun pada tahun 1992 diatas tanah seluas sekitar 12 rai (hektar).
Sign board untuk menuju Mae Fah Luang Garden.
Disini terdapat koleksi tanaman bunga musim dingin, berbagai jenis bunga lain yang mekar di setiap musim. Selanjutnya taman ini diperluas 13 rai (hektar) untuk taman batu air mancur, tanaman palem dan tanaman bunga musim dingin lainnya.
Deretan bunga Holly Hock dengan warna bunga yang indah...Sign board untuk menuju Mae Fah Luang Garden.
Disini terdapat koleksi tanaman bunga musim dingin, berbagai jenis bunga lain yang mekar di setiap musim. Selanjutnya taman ini diperluas 13 rai (hektar) untuk taman batu air mancur, tanaman palem dan tanaman bunga musim dingin lainnya.
Hamparan landscape taman bunga yang indah....
Di bagian tengah taman ini terdapat patung anak-anak yang berdiri diatas satu sama lainnya. Dalam hal pengembangan yang baik untuk atraksi di taman ini, maka kerajaan Thailand mendapatkan penghargaan dari PATA GOLD AWARDS pada tahun 1993 dari Pasific Tourist Associations.
Setelah selesai berkeliling dan berfoto-foto kemudian kita keluar dan menyempatkan diri membeli beberapa jenis benih bunga-bungaan di counter nursery. Nah disini saya ikutan juga beli benih Solanum Cherry dan Fertilizer.
Tanaman unik, Nipple Fruit :) |
Disini juga terdapat cafe untuk istirahat minum dan kedai souvenier bagi Anda yang menginginkan oleh-oleh dari Doi Tung.
Setelah selesai berbelanja benih tanaman dan souvenier, kami melanjutkan perjalanan menuju Mae Sai. Sekitar jam 11 siang kami sampai di kota Mae Sai. Mobil diparkir di halaman masjid An Noor dan kemudian kami jalan kaki menuju restaurant Nada Muslim Food untuk makan siang.
Sambil menunggu makan siang datang, kami sempatkan melihat-lihat hiasan di dinding restaurant ini. Terdapat beberapa sertifikat serta ada foto Chef Wan terpasang di dinding restaurant ini. Chef Wan merupakan salah satu chef yang terkenal di Malaysia.
Dan yang menarik perhatian saya adalah hiasan dinding yang unik, terbuat dari susunan kayu manis dan rempah yang berbentuk bintang gitu.
Selesai makan siang rupanya sudah masuk waktu dzuhur, jadi beberapa peserta sholat dhuhur di masjid An Noor. Karena saya sedang tidak sholat jadi saya hanya menunggu di parkiran masjid sambil mencoba beberapa fasilitas fitness yang ada di halaman masjid ini. Keren banget nich masjid menyediakan berbagai alat fitness di halaman. hehehe...
Sambil menunggu makan siang datang, kami sempatkan melihat-lihat hiasan di dinding restaurant ini. Terdapat beberapa sertifikat serta ada foto Chef Wan terpasang di dinding restaurant ini. Chef Wan merupakan salah satu chef yang terkenal di Malaysia.
Dan yang menarik perhatian saya adalah hiasan dinding yang unik, terbuat dari susunan kayu manis dan rempah yang berbentuk bintang gitu.
Selesai makan siang rupanya sudah masuk waktu dzuhur, jadi beberapa peserta sholat dhuhur di masjid An Noor. Karena saya sedang tidak sholat jadi saya hanya menunggu di parkiran masjid sambil mencoba beberapa fasilitas fitness yang ada di halaman masjid ini. Keren banget nich masjid menyediakan berbagai alat fitness di halaman. hehehe...
Selesai sholat kami melanjutkan menuju ke perbatasan northern Thailand-Myanmar. Perbatasan dua negara ini dipisahkan oleh sungai, disini turis bisa menyeberang melalui jalan darat tentunya dengan melewati pos imigrasi terlebih dahulu.
Di sekitar pos perbatasan ini terdapat banyak toko-toko souvenier bahkan batu-batu permata juga terdapat disini lho. Disepanjang jalan juga terdapat banyak pedagang kaki lima yang menjual bermacam-macam produk, saya memilih membeli sabun beras Thailand dan bibit tanaman tomat.
Setelah selesai berbelanja kami kemudian melanjutkan kunjungan ke Tea Oil and Plants Oil Development center yang lokasinya tak jauh dari area perbatasan Mae Sai ini.
Di Tea Oil and Plants Oil Development center ini kita bisa melihat informasi proses pengolahan minyak dari tumbuhan dan biji-bijian, melihat tanaman yang Camelia Oleifera, serta open kitchen dari proses produksinya dari balik dinding kaca. Setelah selesai menyimak penjelasan dari guidenya, kami melihat-lihat toko yang menjual produk hasil olahan perusahaan ini.
Qoute yang menarik nich (ada di dinding arah keluar dari area produksi) "
What do you think? How do you feel? Only you will know the answer"
Mungkin maksudnya setelah melihat-lihat dan mendengar penjelasan dari
kami, silahkan belanja produk kami di counter penjualan kami...hehehe...
Nah disini saya kembali lapar mata dan akhirnya membeli product lip care seharga THB 100. Hehehe...
Di area ini juga terdapat cafe dimana anda bisa istirahat sambil minum ataupun menikmati snack sebelum melanjutkan perjalanan. Setelah selesai berbelanja kami melanjutkan perjalanan menuju Golden Triangle.
Sekitar jam 3 sore kami sampai di Golden triangle, lalu berfoto-foto disekitar lokasi ini. Golden Traingle merupakan perbatasan antara 3 negara yaitu Thailand, Myanmar, dan Laos yang dipisahkan oleh sungai Mekong.
Perjalanan cukup panjang melewati sekitar 3 perbukitan yang berkelok-kelok, kami sempat 2x berhenti untuk membeli buah nanas yang dijual ditepi jalan dan kemudian berhenti lagi di pom bensin untuk ke toilet. Nah desain luar toiletnya agak nyeleneh nich yaitu dengan gambar koboi. Ada lagi gambar yang lebih heboh di dinding, tapi saya ga ambil gambarnya.. hehehe...
Akhirnya kami tiba di Chiang Mai sekitar jam 8 malam. Di Chiang Mai kami menginap di hotel yang sama seperti hari pertama tiba di Chiang Mai yaitu Hotel Centara. Selesai check in dan mandi, kami keluar untuk makan malam di restaurant di area pasar malam. Nah kali ini saya membeli sandal hand made seharga THB 100. Selesai jalan-jalan di pasar malam, lalu kembali ke hotel untuk packing dan istirahat karena besok pagi kami akan check out awal.
Day 4
Jam 6 pagi kami bersiap untuk sarapan kemudian dilanjutkan check out. Jam 7 pagi kami sudah berangkat menuju bandara Chiang Mai karena flight kami jam 9.55 dengan tujuan Kuala Lumpur. Hanya perlu sekitar 15 menit untuk sampai di Bandara Chiang Mai, bandara relatif kecil dan tidak banyak yang bisa dilakukan di bandara ini. Pesawat berangkat tepat waktu dan setelah 2jam akhirnya kami tiba di Kuala Lumpur sekitar jam 1 siang.
Memasuki imigrasi kami kembali dihadapkan dengan antrian yang panjangnya minta ampun, mungkin ini disebabkan karena arrival yang bersamaan dari beberapa flight. Beberapa orang saling serobot antrian di imigrasi, ini membuat petugas dan penumpang jadi emosi. hehehe...
Seorang nenek-nenek bule dengan bersungut-sungut berebut antrian dengan kakek bule di depan ku, Sedangkan di belakang ku dua orang lelaki ngoceh-ngoceh karena antrian panjang dan tak semua counter imigrasi ada petugasnya.
Akhirnya selesai juga urusan imigrasi dan saya pun menuju ke baggage claim rupanya koper saya sudah diturunkan dari conveyor. Selesai ambil bagasi lalu saya keluar dan menuju food garden yang ada di bagian ujung bandara LCCT untuk istirahat. Sekitar jam 4 saya kembali untuk check in untuk melanjutkan penerbangan ke Jakarta dengan jadwal terbang jam 18.50. Sepanjang flight menuju Jakarta lebih banyak saya pergunakan untuk tidur.hehehe...
Akhirnya selesai juga urusan imigrasi dan saya pun menuju ke baggage claim rupanya koper saya sudah diturunkan dari conveyor. Selesai ambil bagasi lalu saya keluar dan menuju food garden yang ada di bagian ujung bandara LCCT untuk istirahat. Sekitar jam 4 saya kembali untuk check in untuk melanjutkan penerbangan ke Jakarta dengan jadwal terbang jam 18.50. Sepanjang flight menuju Jakarta lebih banyak saya pergunakan untuk tidur.hehehe...
Sekitar jam 19.55 mendarat di Jakarta...home sweet home...kepala berasa puyeng banget setelah perjalanan panjang dari Chiang Mai sampai Jakarta.
But overall, walaupun lelah saya tetap bersyukur mempunyai kesempatan untuk berkunjung ke northern Thailand untuk pertama kalinya. Dan ini semua bukan sekedar jalan-jalan biasa.
Salam traveller :)
uwaw kipasnya unyu deh :P
BalasHapuskipas atau payung? :)
Hapus