Berbagi info dan tips wisata dalam dan luar negeri. Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua ^_^

Menggoyang Majalengka

Beberapa minggu lalu, mulai rame bin ngeHITS foto-foto terasiring Panyaweuyan, Argapura, Majalengka. Melihat gambar-gambar yang di posting jadi tertarik pengen lihat lokasinya. Nah, kebetulan ada mas Agun member KJJI di Cirebon posting open trip, tapi waktu itu rencana mau ikutan open trip ke Ujung Genteng, tak lama kemudian ada teman yang ngajakin untuk ikutan open trip ke Majalengka ini, jadilah saya ikut trip ke Majalengka ini,  tapiii pas H-3 ternyata teman saya ga jadi pergi. Ya sudahlah show must go on. ^_^ 

Pas hari H-nya, meeting point untuk trip ini di stasiun Cirebon, nah kebetulan pas sampai di Cirebon HP saya ga ada signal, susah kontak untuk tanya meeting pointnya..akhirnya daripada berpanas-panasan di luar Stasiun Cirebon akhirnya saya menghubungi Mba Eka, saya info kalau saya nunggu di kedai Roti O. Akhirnya mas Agun datang menjemput saya, rupanya teman-teman lain sudah nunggu di depan kedai makan di luar halaman stasiun Cirebon, setelah itu langsung dech kami berangkat menuju Majalengka.

Perjalanan menuju Majalengka kurang lebih 2 jam, dan begitu memasuki kawasan pebukitan dengan jalan menanjak angkot yang kami sewa ga kuat nanjak...jadilah untuk mengurangi beban kami turun saja lalu naik lagi ketika jalan sudah agak landai. Akhirnya, ada pick up yang menawarkan tumpangan kepada kami dan mengantarkan kami sampai ke home stay.

Sampai di home stay, tak lama kemudian datanglah beberapa polisi ke home stay, katanya demi keamanan dan ketertiban, diminta data siapa saja yang menginap di home stay ini, ya sudahlah akhirnya kami mengisi data-data untuk diserahkan ke bapak polisi tersebut. Sambil menunggu waktu ishoma, saya tak lupa saya foto-foto dulu di sekitaran home stay dech. Setelah selesai istirahat, makan siang dan sholat kami berangkat menuju curug Muara Jaya.




Dalam perjalanan menuju curug Muara Jaya, lagi-lagi angkotnya ga kuat nanjak tapi akhirnya kami sampai di lokasi curug Muara Jaya dengan selamat. Begitu sampai, kami istirahat sebentar sambil nunggu proses pembelian tiket masuk, saya berfoto-foto dulu dech.





Jalan akses menuju curug Muara Jaya terbilang bagus dan rapi, dilengkapi dengan pagar besi di pinggir jadi kalo capek bisa pegangan besi dech. baru setengah jalan menuju curug rupanya sudah nampak curug Muara Jaya, tak lupa untuk segera mengambil gambar dengan latar belakang curug Muara Jaya.








Kami melanjutkan berjalan menuju curug, tapi mulai gerimis, tapi tak mengurungkan niat saya untuk berfoto dari dekat.





Setelah merasa cukup berfoto, lalu saya kembali naik dengan beberapa kali beristirahat, berasa juga capeknya menaiki anak tangga yang tak terhitung jumlahnya ini.  Akhirnya kami berkumpul di salah satu warung di bagian atas. Di area ini terdapat beberapa warung, aula, taman bermain, dan toilet.




Ketika kami sampai di tempat parkir rupanya hujan semakin deras, dan kami tunggu beberapa saat sampai hujan reda baru dech kami lanjutkan perjalanan pulang ke home stay. Lagi-lagi mobilnya ga kuat nanjak dan harus di dorong...ketika para lelaki mendorong mobil sampai, saya menunggu teman-teman lain yang masih jalan di belakang sambil mengambil gambar pemandangan di sekitar.


Sampai di homestay saatnya istirahat dan makan malam lalu tidur. Jadwal besok pagi adalah menikmati sunrise di Panyaweuyan, Argapura. Kami berangkat menuju lokasi sehabis sholat subuh, dan lagi-lagi mobilnya ga kuat nanjak, akhirnya diputuskan untuk menyewa pick up sampai dengan selesai mengunjungi curug Cicangkrung di yang berada di pos pendakian Berod Gunung Ciremai.

Dengan naik pick up perjalanan lancar jayaa...akhirnya kami sampai di Panyaweuyan...matahari belum terbit tapi sudah mulai terang. Waah...saya sangat kagum dengan keindahan pemandangan alamnya...hamparan bukit bukit dengan guratan terasiring di atasnya, ada lahan yang sudah ditanami dan ada yang sedang dalam persiapan untuk ditanami. 




Di belakang saya tampak gunung Ciremai tinggi menjulang, sedangkan di bagian depan tampak gunung Galunggung, gunung Cikuray, gunung Tampomas berada di balik bukit-bukit yang berjajar tertutup kabut pagi.











Setelah saya selesai berfoto-foto, datanglah sarapan yang dibawakan oleh teman kami, ada surabi oncom, surabi telur, oncom goreng, bala-bala dan tahu isi. Saya memilih makan surabi oncom, ini pertama kalinya saya makan surabi oncom...wah ternyata enak banget apalagi makannya sambil lihat pemandangan indah banget.






Tak lama setelah sarapan kami bergerak menuju meeting point untuk menunggu kendaraan yang akan membawa kami ke destinasi berikutnya. Dalam perjalanan tampak aktivitas petani yang sedang menggarap lahan, ada pedagang tengkulak sayuran yang sedang menimbang, memberi tag, menghitung, dan mencatat berat daun bawang yang sudah diikat dalam ukuran besar. Tampak juga beberapa fotografer human interest yang sedang mengabadikan gambar aktivitas ini.




Setelah semua berkumpul dan mobil yang akan mengangkut kami datang, selanjutnya kami berangkat menuju curug Cicangkrung yang berada di Kawasan Wisata Alam Gunung Ciremai, pos pendakian Apuy / Berod. Perjalanan menuju menuju pos pendakian Apuy jalannya menanjak cukup tinggi, dan sebagian kondisi jalannya tanah berlumpur. Dalam perjalanan kami menjumpai beberapa pendaki dengan carrier di punggungnya, sepertinya mereka hendak turun, sopir mobil kami sempat menawarkan jasa untuk turun untuk ke jalan raya, tapi rupanya mereka menolak dan memilih untuk jalan kaki saja. 

Oh ya sepanjang perjalanan menuju pos pendakian Apuy ini, kami disuguhi pemandangan cantik, di kiri kanan jalan tampak aneka tanaman sayur yang menghijau, menyegarkan mata.


Akhirnya sampailah kami pos pendakian Apuy, wah ternyata ramai juga ada pendaki yang baru datang, ada yang sudah turun gunung, ada juga yang camping dan bersantai di atas hammock.



Setelah selesai foto-foto di depan gerbang kami berjalan kaki menuju curug Cicangkrung atau Curug 123. Pada awalnya track yang kami lalui landai dan tanah padat, tapi setelah beberapa ratus meter kami harus melewati track yang berbatu, naik turun, dan licin. Kemudian sampailah kami di curug 3, dan ternyata curug ini keren bangett....ga sia-sia lah tracking menuju curug ini. Saya sempat beberapa terpeleset ketika masuk ke dalam aliran air ketika akan berfoto, tapi untungnya saya baik-baik saja dan tidak terluka sedikitpun.





Selesai berfoto di curug 3, kami lanjutkan tracking menuju curug. Tracking ke curug 2 dan curug 1 ini tracknya lumayan susah, harus ekstra hati-hati, bahkan saya pun sampai berjalan sambil merambat dan jongkok karena takut terpeleset.



Sebelum sampai di curug 2 ini kami menjumpai aliran air dengan kolam bening tapi dangkal, kami berhenti sebentar disini untuk foto-foto lagi. Di bagian atas aliran air ini terdapat generator pembangkit listrik sebagai sumber listrik untuk kawasan pos pendakian Apuy. 



Kabut mulai turun jadi kami pun agak galau antara mau balik ke pos atau lanjut ke curug 2, tapi kalau di pikir-pikir sayang juga sudah sampai sini kalau ga lanjut ke curug 2 dan curug 1. Akhirnya kami lanjut lah naik ke curug 2.


Sampailah kami di curug 2, air terjunnya lumayan bagus, tapi areanya agak sempit jadi saya pun tak berlama-lama disini hanya ambil beberapa foto lalu melanjutkan tracking ke curug 1. 




Masih melewati track yang agak susah, akhirnya sampailah kami di curug 1. Air terjun di curug 1 ini lumayan tinggi dan memiliki kolam yang cukup luas. Di bagian depan, sebelah kanan curug juga terdapat aliran air yang mengalir dari atas bukit. Ini bisa juga menjadi spot foto yang menarik.








Setelah puas berfoto, kami kembali ke pos pendakian Apuy lalu lanjut kembali ke home stay untuk makan siang dan bersiap-siap untuk kembali ke kota Cirebon. Sebelum kembali ke Cirebon, saya befoto-foto lagi dech di kebun yang berada di area home stay. 



Setelah semua siap, kami berangkat ke kota Cirebon tetapi melewati jalan yang berbeda dengan rute kedatangan kami. Jalanan lebih banyak menurun, melewati kebun sayuran, tanaman padi, dan hutan bambu. Hutan bambunya lumayan luas, mungkin ada lah 1 km.



Sekitar jam 3 sore kami sampai kota Cirebon dan ternyata hujan deras banget, sebelum diantar ke stasiun kereta kami ditraktir mba Evi makan empal gentong di krucuk. Wah rupanya rame banget pengunjungnya sampe kami harus menunggu agak lama baru bisa dapat tempat duduk. Menurut mba Eka, empal gentong ada yang pakai santan ada juga yang bening, jadi saya memilih empal gentong asam daging (dengan kuah bening). Ini adalah pertama kalinya saya makan empal gentong, ternyata rasanya mirip-mirip sop daging ya, tapi ditaburi daun kucai.



Selesai makan, saya diantar ke stasiun Cirebon untuk kembali ke Jakarta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar