Dalam perjalanan road trip Perak, dari Teluk Intan
saya bermalam di daerah sekinchan, lalu paginya melanjutkan perjalanan menuju Kuala Lumpur. Dalam perjalanan menuju Kuala Lumpur saya singgah sejenak ke Bukit Malawati yang berlokasi Kuala
Selangor.
Menurut sejarah Bukit Melawati
dahulu merupakan pusat administrasi dan pertahanan Kesultanan Selangor pada
akhir abad ke- 18 hingga awal abad ke-19.
Di bukit ini dibangun sebuah benteng pada masa pemerintahan Sultan
Ibrahim untuk melawan Belanda. Benteng
ini pernah jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1784, kemudian Belanda menamainya
“Altingsburd Fort”. Namun tak bertahan lama Benteng berhasil direbut kembali
oleh Sultan Ibrahim pada Januari 1785.
Di Bukit Melawati ditemukan
banyak peninggalam masa lalu, seperti dinding banteng, Meriam, mercu suar,
kuburan raja-raja, batu datar yang dipakai untuk pelaku pemenggalan, sumur
beracun dan ada juga museum permaian tradisional.
Tak jauh dari pintu masuk, di sebelah kiri
terdapat Sumur Beracun, sumur ini campuran antara getah mungkin sejenis getah karet dan "lugut" bambu yang dapat menyebabkan gatal2. Sumur ini digunakan untuk menyiksa para penghianat
yaitu dengan cara para penghianat ditempatkan di dalam sumur dengan air
setinggi dagu.
Naik ke bagian atas terdapat
taman-taman dan bangunan Museum Permainan Tradisional Rakyat, tetapi waktu itu tutup
jadi saya tidak masuk.
Di perjalanan menuju atas bukit terdapat jembatan di atas jalan entah menuju kemana itu, saya ga berhenti di lokasi itu.
Di puncak bukit terdapat bangunan yang berfungsi untuk melihat
hilal dan disampingnya terdapat deretan Meriam yang mengarah ke Selat Malaka.
Di bagian halaman museum juga terdapat banyak meriam yang mengarah ke selat malaka.Sayangnya saya ga masuk museum, cuma foto-foto saja di halamannya, pas kebetulan waktu itu juga ada yang sedang syuting, jadi takut mengganggu saya agak menjauh dari lokasi syutingnya.
Di bagian sudut terdapat mercusuar yang menjulang tinggi.
Oh ya, di pepohonan di bagian luar pagar benteng ini terdapat monyet-monyet ekor panjang
yang masih liar, jadi harap berhati-hati ya.
Dibagian belakang gedung museum terdapat batu ampar, yaitu
batu yang dipakai untuk memenggal kepala penghianat.
Di bagian belakang menuju pintu keluar terdapat makam Sultan Selangor,
yaitu:
1. Sultan Selangor Pertama - Sultan Salahuddin (1742-1778)
2. Sultan Selangor Kedua - Sultan Ibrahm (1778-1826)
3. Sultan Selangor Ketiga - Sultan Mahmud (1826-1857)
dan beberapa anggota keluarga kerajaan.
Di dalam area kuburan ini
terdapat Meriam Penggawa yang dibungkus dengan kain berwarna kuning. Meriam ini dulu ditemukan pada
tahun 1966 di Sungai Buloh. Nama meriam ini Petoi Boga yang berarti Puteri Putih. Meriam ini pernah akan dibawa ke Jugra ibukota
kedua Selangor tetapi Meriam ini “menolak”
dan memilih untuk mengawal Sultan
terdahulu.
Meriam Penggawa dikeramatkan dan
dikatakan meledak sendiri ketika bencana menimpa keluarga kerajaan Selangor. Jadi Meriam ini selalu dibungkus kain kuning
untuk mencegah Meriam meledak dengan sendirinya.
Saya hanya sebentar di Bukit Melawati dan tidak sempat mengexplore seluruh sudut karena harus melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur lalu ke Bandara.
Wah dokumentasinya mba bikin saya ngiler pengen liat negeri jiran kayak apa.
BalasHapuskunjungi blog saya juga ya mba, terima kasih
Tempat wisata jawa barat
Info hotel dan destinasi tempat wisata