Hai..hai..haiii…
Akhirnya bisa nulis field report
lagi setelah sekian lama absen karena saya kurang piknik! Hahaha…
Bagi traveller Indonesia mungkin negeri Perak masih belum terlalu populer dibandingkan
dengan destinasi lain seperti Kuala
Lumpur, Penang, dan Malaka. Maka saya pun ingin mengeksplore negeri bagian
Perak dan saya akan berbagi sedikit cerita perjalanan saya.
Pesawat berangkat sesuai jadwal
bahkan tiba di KLIA2 25 menit lebih awal, tetapi kedatangan saya disambut oleh
rintik hujan di KLIA2, padahal tadi sebelum landing lihat dari jendela cuaca
lumayan cerah sih. Karena pesawat tiba
lebih awal jadi pintu penghubung ke pesawat belum dibuka, jadi perlu nunggu
sebentar dan kebetulan pesawat tidak parkir di remote terminal, Alhamdulillah
ga perlu jalan jauh menuju counter imigrasi.
Setelah selesai imigrasi dan keluar dari bandara, saya langsung melanjutkan
perjalanan ke Ipoh - Perak dan ternyata di luar masih hujan jadi istirahat dulu
sambil makan siang di rest area (RNR Dengkil), setelah selesai makan hujan pun
belum reda ya sudah tetap aja lanjut berangkat ke Perak daripada nanti kemaleman.
Sepanjang perjalanan tak
terhitung berapa kali melewai hujan dan panas, rupanya hujannya ga merata jadi
lumayanlah ga begitu was-was dengan kondisi jalan toll yang licin. Kami keluar tol di
daerah Kampar, menyusuri jalan lama sambil menikmati suasana kota yang kami
lewati. Sebelum ada jalan tol, ini merupakan jalan utama yang menghubungkan
Kuala Lumpur sampai Penang. Sekarang sudah berkurang pengendara yang mau lewati jalan ini sehingga suasana
kota pun jadi kurang ramai dan sepertinya juga tidak terlalu banyak pembangunan di kota
ini, terlihat dari bangunan-bangunan tua sepanjang jalan.
Setelah menempuh 2 jam flight dari Jakarta ditambah 3 jam berkendara dari KLIA2. Sekitar jam setengah lima kami sudah sampai di kota
Ipoh, ternyata cuaca di sini lumayan bagus, ga hujan. Jadi kami langsung menuju
ke area Ipoh Railway Station.
Berada di area ini saya merasa
bangunan dan tata kotanya mirip-mirip seperti area kota tua Jakarta, mungkin
karena sama-sama bekas daerah kolonial. Di area ini terdapat banyak bangunan bersejarah dengan warna putih,
seperti: stasiun kereta api, kantor pos, balai kota, mahkamah tinggi dan masjid
Sultan Idris Shah ke II. Di bagian tengah terdapat alun-alun yang di
dalamnya ada monument peringatan korban Perang
Dunia pertama dan kedua, relief aktivitas pertambangan perak dengan timer air mancurnya dan taman-taman kecil yang instagramable walaupun tampak sedikit kurang terawat. Warga lokal banyak yang
memanfaatkan untuk jalan-jalan sore bersama keluarga atau sekedar duduk duduk, bahkan
disini terdapat beberapa anak yang main sepatu roda juga.
Stasiun Ipoh dibangun pada tahun
1914 dan baru selesai pada tahun 1917 karena kekurangan bahan bangunan,
kenaikan harga dan biaya pekerja selama perang dunia pertama. Stasiun kereta
api Ipoh didesain oleh arsitek Kerajaan Inggris A.B Hubback, stasiun ini memiliki
unsur-unsur bangunan klasik bergaya
British “Raj” dilengkapi dengan kubah dan Menara kecil gaya Moorish. Bangunan
ini lebih dikenal dengan “Taj Mahal Ipoh” oleh penduduk local, dan mempunyai
bentuk yang sama dengan stasiun kereta api Kuala Lumpur. Dibagian atas stasiun kereta api Ipoh juga
berfungsi sebagai hotel yang bernama hotel Majestic.
Berikut beberapa gambar di depan Stasiun Ipoh, bagi yang suka fotografi area ini instagramable dech, banyak spot-spot untuk berfoto.
Disini juga terdapat satu monumen peringatan korban yang meninggal selama pembuatan jalur kereta api Thailand - Burma, selama perang dunia pertama dan kedua, serta pejuangan rakyat Malaysia.
Di bagian depan dekat jalan raya terdapat air mancur dengan background relief lokasi pertambangan timah. Sepertinya air mancur hanya nyala di malam hari, pasti terlihat cantik kalau malam hari karena air mancur disinari dengan lampu warna-warni. Dan dibelakang tembok relief itu ada sebuah pohon besar, itu adalah pohon Ipoh, konon nama kota Ipoh diambil dari nama pohon ini.
Di bagian kanan stasiun Ipoh juga terdapat gedung kantor pos besar Ipoh.
Di belakang saya, di seberang jalan terdapat gedung Dewan Bandaran Ipoh. Terlihat tahun pembangunannya 1914.
Di samping gedung Dewan Bandaran Ipoh terdapat gedung Mahkamah Tinggi Ipoh.
Di bagian kanan stasiun Ipoh juga terdapat gedung kantor pos besar Ipoh.
Ipoh adalah ibukota negara bagian Perak dan merupakan kota
tebesar keempat di Malaysia. Nomer satunya pasti Kuala Lumpur, nomer dua dan
tiganya apa ya? Saya kurang tau nich…belum googling. Oh ya, artis Michelle Yeoh ternyata berasal dari kota ini lho.
Setelah merasa cukup berfoto-foto saya lanjut ke daerah Padang Ipoh, dalam perjalanan saya melewati daerah Little India, nah pas kebetulan habis peringatan Hari Dipavali, jadi tampak beberapa toko yang dimiliki oleh warga etnis India memasang pohon pisang di depan tokonya.
Sore hari Padang Ipoh lumayan rame jadi agak susah cari tempat parkir, akhirnya dapat tempat di ujung jalan. Sore itu warga lokal sedang main bola. Di sekeliling Padang Ipoh ini terdapat banyak bangunan bersejarah seperti gedung HSBC dan gedung yang ada tulisannya FMS terlihat di bagian atas tertulis 1906, Masjid Jameek Indian Community, dan beberapa mural art.
Di trotoar di pinggir Padang Ipoh ini pun terdapat tulisan Ipoh Heritage Trail, nah ini mungkin bisa memudahkan wisatawan yang berjalan kaki untuk mengikuti jejak warisan Ipoh, di bagian depan gedung bersejarah pun diletakkan semacam prasasti yang berisi keterangan tentang bangunan teresebut.
Di sudut Padang Ipoh pas di depan gedung HSBC terdapat air mancur, bisa stop untuk foto dulu lho.Di trotoar tampak seorang warga sedang memberi makan sekawanan burung merpati.
Sore hari Padang Ipoh lumayan rame jadi agak susah cari tempat parkir, akhirnya dapat tempat di ujung jalan. Sore itu warga lokal sedang main bola. Di sekeliling Padang Ipoh ini terdapat banyak bangunan bersejarah seperti gedung HSBC dan gedung yang ada tulisannya FMS terlihat di bagian atas tertulis 1906, Masjid Jameek Indian Community, dan beberapa mural art.
Di trotoar di pinggir Padang Ipoh ini pun terdapat tulisan Ipoh Heritage Trail, nah ini mungkin bisa memudahkan wisatawan yang berjalan kaki untuk mengikuti jejak warisan Ipoh, di bagian depan gedung bersejarah pun diletakkan semacam prasasti yang berisi keterangan tentang bangunan teresebut.
Di sudut Padang Ipoh pas di depan gedung HSBC terdapat air mancur, bisa stop untuk foto dulu lho.Di trotoar tampak seorang warga sedang memberi makan sekawanan burung merpati.
Hari mulai gelap saatnya untuk
cari penginapan, sengaja belum booking penginapan dari sebelum berangkat sih,
jadi ya go show aja. Setelah dapat penginapan, selesai
mandi lanjut dech makan malam di restoran nasi lemak ayam kampung yang tak jauh
dari hotel. Setelah selesai makan balik ke hotel lalu istirahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar