Hai…hai..haiii…Sari disini
Kali ini Saya ingin share pengalaman kedua saya jalan2 ke Chiang Mai, beruntung tanggal 19 Mei yang lalu berkesempatan kembali lagi ke Chiang Mai. Kunjungan kali ini tak jauh berbeda dengan kunjungan sebelumnya yaitu lawatan belajar (study banding) ke kawasan OTOP. OTOP merupakan singkatan dari One Tambon One Product. OK, kita mulai aja yuk…
Day 1
Saya berangkat dari Jakarta dengan flight AirAsia pkl 6.25 pagi dengan flight Jakarta-Kuala Lumpur, tiba di Kuala Lumpur sekitar pkl 9.25. Ini pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Airport baru KLIA2, sebelumnya saya sudah mendapat kiriman key plan arrival passenger flow. Jadi begitu keluar dari pesawat saya ikuti saja sign board untuk menuju ke Arrival Hall/Immigration. Rupanya lumayan jauh juga lho jarak antara satellite dengan main building terminal, perlu sekitar 20 menit untuk menuju ke counter imigrasi. Antrian imigrasi tidak terlalu ramai pagi itu, dan segera saya menuju pintu keluar. Di pintu keluar arrival hall saya sempatkan sebentar untuk foto-foto…secara airport baru gitu lho. Hehehe…
Peserta lain rupanya belum datang, bahkan ada dua peserta lain yang masih meeting di Putrajaya. Sambil menunggu peserta lainnya, saya berjalan-jalan sambil melihat-lihat bagian airport, lebih tepatnya melihat-lihat tempat makannya sich. Berhubung masih lama juga akhirnya berhenti di satu kedai untuk minum teh, kedai ini dekat lokasinya dekat dengan counter check in, sekaligus sebagai meeting point untuk peserta yang akan datang.
Satu per satu peserta mulai datang dan akhirnya sekitar jam 12 kita check in bagasi kemudian masuk ke boarding room. Boarding room untuk keberangkatan ke Chiang Mai rupanya ada di pier L, jadi kami tak perlu berjalan jauh menuju satellite terminal. Sekitar jam 2 siang akhirnya pesawat berangkat menuju Chiang Mai dengan waktu penerbangan sekitar 2 jam 15 menit.
Kami tiba di Chiang Mai dan akhirnya selesai proses imigrasi sudah hampir pukul 4sore, jadi sepertinya lebih baik langsung menuju ke hotel Centara Duang Tawan Chiang Mai. Jam 7 malam kami keluar untuk makan malam di restoran yang berada di night market bazaar, jadi cukup berjalan kaki saja untuk menuju restoran ini dan setelah makan malam peserta bisa belanja-belanja di night market.
Day 2
Setelah sarapan pagi, sekitar jam
8 pagi kami berangkat menuju Phrao untuk mengunjungi desa OTOP dengan produk
hasil pertanian berupa buah mangga. Sepanjang perjalanan, disuguhi pemandangan keren diantaranya hutan tropik dengan bambu-bambu hutan yang menjulang dan bunga Flame Forest yang merah menyala bermekaran di kiri kanan jalan.
Setelah perjalanan sekitar 2,5 jam akhirnya
sampailah kami di perkebunan mangga dan pusat pengumpulan buah mangga kualitas
premium. Woww….kebun mangga terhampar luas dengan kantong-kantong coklat di
pucuk-pucuk dahannya. Kemudian kami di persilahkan duduk di aula untuk sesi
tanya jawab seputar bisnis mangga ini. Dalam sesi tanya jawab ini, kita
disuguhi mangga produksi desa ini, wow…maniiis banget. Selain itu kami disuguhi buah
lychee dan buah yang mirip duku hasil kebun.
Setelah sesi tanya jawab, kami diberi kesempatan melihat-lihat proses sortir dan packing. Kemudian dilanjutkan melihat-lihat kebun mangga.
Selesai dari perkebunan mangga
kami bergerak untuk makan siang, berhubung ini daerah pedesaan jadinya agak
susah mencari restaurant. Tour guide akhirnya membawa kami ke area wisata
semacam resort gitu dech saya ga ingat apa nama daerahnya, dalam perjalanan
saya lihat ada sign board waterfall, cave, forest thrill. Dan ternyata kami
sedikit nyasar, terhenti di jalan buntu yang berujung di kuil gitu, kemudian
mobil putar balik dan akhirnya sampailah di restaurant Nest 2. Nest 2 ini
rupanya sebuah resort dengan konsep bangunan bungalow tradisional, dindingnya
dari bambu. Sambil menunggu makanan siap untuk disajikan saya sempatkan untuk
foto-foto dulu dech. Kali ini kami memesan Tom Yam santan kelapa, ini pertama
kalinya saya makan Tom Yam santan dan ternyata enak juga lho.
Perjalanan dilanjutkan menuju ke
tempat pengolahan mangga, dari jalan bangunan ini lumayan besar untuk ukuran
community industry. Jadi tempat pengolahan mangga ini didirikan oleh komunitas
di desa ini yang peduli dengan melimpahnya hasil mangga di Chaing Mai. Untuk
pemberdayaan masyarakat dan dapat meningkatkan taraf hidup warga mayarakat
sekitar. Ketika musim mangga, penduduk akan menjual hasil kebunnya ke koperasi
ini, lalu akan disortir kualitasnya. Untuk mangga yang tidak memenuhi kualitas
standard untuk dijual sebagai buah, maka akan diolah menjadi produk lain
seperti puree mangga, dodol mangga, manisan mangga, dll. Dengan dijadikan puree
mangga yang di bekukan maka disaat bukan musim mangga, mereka tetap bisa
memproduksi jus mangga.
Nah, selesai sudah kunjungan hari
ini…saatnya kembali ke hotel istirahat sebentar untuk kemudian dilanjutkan
dengan makan malam. Malam ini kami akan
makan malam di Khum Kantoke, Chiang Mai.Disini kita bisa menonton cultural show sembari makan malam. Jadi sewaktu kita duduk di meja makan, akan disajikan appetizer berupa pisang goreng tepung dengan wijen. Lalu waiter akan menghidangkan satu wadah kecil isi nasi ketan putih, kemudian dihidangkan satu paket hidangan utama yang terdiri dari mangkuk-mangkuk kecil berisi sayuran dan lauk pauk seperti ayam goreng, ayam kari, dll. Untuk nasi putih dihidangkan oleh waiter langsung ke piring masing-masing.
Beragam
tari-tarian dipertunjukakan dan bahkan ada pertunjukan permainan pedang juga.
Hiii…agak ngeri juga lihatnya. Kemudian show ditutup dengan tarian khas
muda-mudi Thailand dengan mengajak peserta menari bersama. Nah, tarian ini
sudah pernah saya lihat sebelumnya di pertujukan tarian tarian di IKJ. Jadi ya
tak sampai habis acara kami sudah meninggalkan lokasi untuk kembali ke hotel.
Day 3
Kami mengunjungi pasar sayuran
dan buah terbesar di Chiang Mai. Banyak pedagang yang memasarkan sayur mayur
langsung dari atas bak mobilnya lho. Beberapa pedagang kecil dari sudut kota
Chiang Mai dan daerah sekitarnya kulakan komiditas di pasar ini. Tetapi walaupun
begitu ada juga sih pedagang kecil yang menggelar barang dagangannya di
tepi-tepi jalan, nah kalau yang ini melayani penjualan eceran. Chiang Mai yang
berhawa sejuk memang mempunyai hasil tanaman sayuran dan buah yang melimpah.
Selesai berkeliling pasar sayuran
dan buah, kami menuju Chiang Mai Tiger Kingdom. Oh ya, sebelumnya waktu saya ke
Phuket saya pernah masuk ke Tiger Kingdom juga lho, dan memang harga untuk
foto-foto dengan harimaunya lumayan mahal, paket mulai dari THB 500. Dan di
Chiang Mai Tiger Kingdom ini rupanya tak ada satupun peserta yang pengen
foto-foto sama harimau. Jadi ya kami foto-foto aja dari luar kandang harimau.
Hehehe…
Keluar dari Tiger Kingdom kami
berniat menuju ke Elephant Camp, dan sepertinya waktunya kurang tepat dengan
jadwal pertunjukannya. Jadi berubahlah tujuan menuju ke strawberry farm, tetapi
begitu sudah berkendara naik bukit tak terlihat kebun strawberry yang tengah
berbuah, bahkan beberapa kebun sudah tutup karena memang musim tanam/panen
strawberry sudah berlalu. Hihihi…nasib…nasiiib…
Akhirnya kami berhenti di Bai
Orchird – Butterfly, sesuai namanya maka tempat ini memiliki kebun anggrek dan taman kupu-kupu.. Tiket masuk untuk
melihat-lihat kebun anggrek seharga THB 40. Begitu masuk kami disambut deretan
souvenier khas tempat ini, bros-bros cantik berbentuk aneka bunga anggrek,
tetapi menurut saya harga brosnya lumayan mahal sich. Jadi saya Cuma liat-liat
doank dech.
Nah disini juga ada meja demo cara membudidayakan anggrek, tour
guide kami mempraktekkan cara mengambil putik anggrek untuk ditanam ke dalam
media tanamnya. Kemudian kami lanjutkan
melihat-lihat tanaman anggrek yang berbunga warna-warni. Wow kereen banget ini.
Selain kebun anggrek tempat ini juga memiliki taman kupu-kupu lho, tetapi
ukurannya kecil dan sepertinya kupu-kupunya cuma sedikit.
Selesai berkeliling, saatnya
makan siang di restoran yang berada di bagian belakang kebun ini. Lumayan enak makanan disini lho…buktinya
habis semua nich…sampe pada nambah nasinya. Hehe..
Makan siang beres, kami kembali ke hotel untuk istirahat sebentar. Dalam perjalanan ke hotel kami melewati benteng Kota Kuno Chiang Mai. Benteng ini mengelilingi kota lama Chiang Mai, dan benteng ini memiliki beberapa gerbang dari 4 arah mata angin dengan fungsi yang berbeda. Misalnya jika Raja ingin keluar dan masuk kota tua maka akan melewati gerbang yang berbeda. Mungkin ini mengikuti fengshui ya. Bahkan jika ada warga yang meninggal dunia dan akan dikuburkan pun harus melewati pintu gerbang yang khusus untuk rakyat.
Setelah istirahat dan sholat di hotel, kami kemudian menuju ke desa OTOP berikutnya. Kali ini kami mengunjungi desa yang memporduksi
kerajinan tangan dari Saa Paper (Pohon Murbey). Di tempat ini kami melihat
cara-cara pengolahan dari kulit kayu Saa Paper menjadi aneka produk kerajinan
lho. Tempat yang pertama kami kunjungi, tempatnya agak berantakan, kurang
terawat dan teratur. Agaknya ini karena pemilik usaha ini, seorang perempuan
yang sudah agak tua dan menderita satu penyakit. Terlihat dari rambut yang
mulai rontok. Semoga ibu ini tetap sehat sehingga bisa memberdayakan masyarakat
sekitar untuk terus berkreasi. Ketika kami bertanya rupanya mereka tengah
mendapat order dari Saudi berupa produk Saa Paper sebanyak satu container
lho…waaah luar biasa banget. Hasil kerajinannya memang bagus-bagus banget sih…
Kita bisa melihat aneka produk di gallery yang berada di bagian depan rumah.
Setelah selesai melihat-lihat dan
sebagian peserta berbelanja produk kerajinan kami melanjutkan kunjungan ke
tempat berikutnya, yaitu ke Borsang Umbrella Making kemudian ke Gems Gallery. Saya
sudah menulis tentang tempat ini di FR saya sebelumnya jadi sepertinya tak
perlu dibahas lagi lah ya. Hehe…
Acara kunjungan hari ini selesai, saatnya kembali ke hotel
untuk beristirahat dan makan malam.
Oh ya, di hotel tempat kami
menginap dan di dekat night market ada express tailor lho. Beberapa peserta
memesan jas dengan waktu pembuatan sekitar 2-3hari saja. Dan menurut mereka
harga di Chiang Mai lebih murah daripada mereka menjahit baju di Kuala
Lumpur. Sampe ada peserta yang menjahit
3 helai jas kerja lho.
Day 4
Hari ini adalah hari terakhir
kami di Chiang Mai, sebab sore nanti kami akan berangkat ke Bangkok. Setelah
selesai sarapan dan check out, kami menitipkan koper-koper kami di hotel
sementara kami berjalan-jalan ke Taman Bunga Royal Park Rajapruek
(Ratchapruek).
Dengan waktu tempuh sekitar 30
menit dari Kota Chiang Mai kita sudah bisa menikmati keindahan taman bunga
kerajaan Thailand. Harga tiket masuk THB 100 untuk dewasa, THB 80 untuk anak-anak.
Sejarah Royal Park Rajapruek
Pada tahun 2006 Pemerintah Kerajaan Thailand, melalui
Departemen Pertanian, di bawah Kementerian Pertanian dan Koperasi
menyelenggarakan International Horticultural Expo di Pusat Penelitian Pertanian
Kerajaan, Chiang Mai , untuk Raja Bhumibol Adulyadej dalam perayaan HUT ke-60 bertahta di Thailand dan sebagai hadiah Ulang
Tahun ke-80-nya.
Pameran ini berjalan dengan sangat sukses . Ada total lebih
dari 3 juta pengunjung , termasuk orang asing mengunjungi pemeran ini.
Pada tahun 2008, Kabinet
dalam rangka memperpanjang keberhasilan expo dan memanfaatkan wilayah
International Horticultural Expo untuk manfaat yang maksimal , maka dengan resmi
menujungk Highland Research and Development Institution ( Organisasi Masyarakat) untuk mengelola
wilayah tersebut sejak 11 Desember 2009 sebagai pusat pembelajaran untuk
pertanian botani dan situs untuk agrowisata dan budaya di tingkat internasional
Thailand.
Selanjutnya, sejak 23 Januari 2010 Raja Thailand memberi
nama daerah ini sebagai " The Royal Park Rajapruek ".
Kita bisa berkeliling kawasan ini dengan naik tram, kita
bisa berhenti dimanapun untuk berjalan-jalan dan kemudian menunggu tram
berikutnya datang, jarak antar tram biasanya sekitar 15 menit. Tiket tram THB
20 untuk dewasa dan THB 10 untuk anak-anak.
Kalau mau lebih private lagi bisa juga menyewa Golf cart
dengan harga sewa THB 600/jam. Atau
sepeda dengan harga sewa THB 20/jam.
Di dalam taman ini terdapat 2 jenis taman yaitu :
1.
Corporate Garden
2.
International Garden
Corporate Garden dialokasikan untuk publik dan swasta
diberikan hak untuk mengatur kebun yang menunjukkan pidato Raja Thailand di
sektor pertanian , dalam proyek kerajaan dan menunjukkan filosofi dan teori
dari bimbingan Raja. Taman ini dirancang untuk menunjukkan prinsip-prinsip
dasar yang mendasari inisiatif Raja sehingga rakyat Thailand , khususnya petani
, bisa belajar dan menerapkan pedoman untuk menikmati kualitas hidup yang lebih
baik . Hal ini akan mengarah pada konservasi sumber daya alam termasuk tanah,
air , hutan dan biofuel secara berkelanjutan .
Disini terdapat 19 organisasi yang ikut berpartisipasi di
corporate gardens, yaitu:
1.
Bangkok Metropolitan Administration (BMA)
2.
Boon Rawd Brewery
3.
Toyata Motors Thailand Co., Ltd.
4.
CAT Telecom PCL
5.
Shin Corporation PCL
6.
TOT PCL
7.
Ratchaburi Province
8.
Chacheongsao Province
9.
Chiang Mai City
10.
Chiang Mai Municipality
11.
Ayutthaya Province
12.
Queen Sirikit Botanical Garden
13.
Bank for Agriculture and Agricultural
Cooperative (BAAC)
14.
Kasikorn Bank PLC
15.
Kung Thai Bank PCL
16.
Port Authority of Thailand
17.
Metropolitan Waterworks Authority of Thailand
(MWWA)
18.
Electricity Generating Organization of Thailand
(EGAT)
19.
Royal Project Foundation
International Gardens, ditawarkan kepada negara-negara lain untuk
bergabung dalam perayaan HUT ke-60 kenaikan Tahta dan Anniversary Ulang Tahun
ke-80 Raja Thailand. Secara keseluruhan, 21 negara dari 3 benua berpartisipasi
dengan rincian Asia 12 negara, Eropa 4 negara, dan Afrika 5 negara, yaitu:
1. Bangladesh
2. Bhutan
3. Kamboja
4. Cina
5. India
6. Indonesia
7. Iran
8. Jepang
9. Hyogo / Osaka / Kyoto
10. Laos People Democratic Republic
11. Malaysia
12. Nepal
13. Vietnam
14. Turki
15. Spanyol
16. Belgia
17. Belanda
18. Mauritania
19. Kenya
20. Maroko
21. Afrika Selatan
22. Sudan
Tram membawa kami berkeliling dan akhirnya kami memutuskan
untuk berhenti di Orchid Garden, untuk melihat-lihat koleksi tanaman Anggrek
yang cantik sekalian foto-foto.
Setelah 15 menit akhirnya tram
berikutnya datang dan kami melanjutkan perjalanan dengan taman-taman dari
negara-negara yang berpartisipasi. Kemudian kami kembali berhenti di sebuah
area dengan taman bunga yang luas dengan satu bangunan megah di tengahnya. Kami
sempatkan berfoto-foto di kebun negara Malaysia dan Belanda serta taman bunga. Kemudian menunggu tram berikutnya datang untuk
membawa kami kembali ke bagian depan taman ini.
Setelah sampai di bagian depan taman ini kami kembali berfoto-foto kemudian beristirahat untuk minum dan membeli souvenier di toko souvenier yang berada di bagian depan taman ini, tepatnya menuju pintu keluar taman ini.
Perjalanan dilanjutkan makan
siang di restaurant halal di kota Chiang Mai. Restauran ini milik muslim
keturunan china tetapi beberapa pelayan bisa berbahasa melayu walaupun sedikit
lho. Restauran ini juga menyediakan tempat sholat, jadi sambil menunggu makan
siang disajikan saya sholat dhuhur dulu. Oh ya, restaurant ini juga menjual
roti canai lho, dan tour guide saya bilang kalau ada temannya yang sedang
membawa rombongan tamu dari Malaysia datang ke restaurant ini. Nah akhirnya
mereka ngobrol dan tour guide saya ditawari makan roti canai. Segera selesai
makan tour guide menghampiri kami dan bercerita kalau dia baru saja makan roti
canai untuk pertama kalinya. Katanya enaaak….hehehe…
Makan siang sudah selesai, kami
pun kembali ke hotel untuk mengambil barang-barang yang dititipkan kemudian
langsung menuju bandara untuk melanjutkan perjalanan ke Bangkok. Nah, di airport pun kami tetap narsis...foto2 di depan banner Chiang Mai zoo yang dilengkapi dengan boneka panda. :)
Simak FR Bangkok di tulisan saya selanjutnya yaa…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar