Untuk menuju meeting point ini kalau dari Cengkareng kita bisa naik angkutan semacam mobil carry plat hitam dengan tujuan Pelabuhan Muara Kamal, dari tempat berhentinya angkutan kita tinggal jalan kaki menuju Pelabuhan Muara Kamal dengan melawati Tempat Pelelangan Ikan, nah sepanjang jalan di dekat TPI ini terdapat para pedagang ikan lho. Bisa sambil lihat-lihat ikan hasil tangkapan nelayan lho.
Dari pelabuhan Muara Kamal kita akan menaiki perahu motor menuju destinasi pertama yaitu Pulau Kelor. Oh ya, dermaga disini terbuat dari bambu lho...saya sempat agak takut waktu melewati dermaga ini. Lagian air dibawahnya berwarna hitam pekat....hiiiiiy
Perahu motor mulai bergerak, dari atas perahu motor ini kita akan melihat hamparan daratan hasil reklamasi yang menghampar lumayan luas. Kita akan melihat banyak sejenis keramba bambu sepertinya ini untuk budidaya kerang dech, rupanya keramba ini yang sering saya lihat dari atas pesawat ketika akan mendarat di Bandara Soekarno Hatta.
Pulau Kelor
Sekitar 45 menit kita akan merapat ke Pulau Kelor. Pulau ini terbilang kecil dan sempit, serta tidak berpenghuni. Pulau Kelor ini dahulu bernama Pulau Kherkhof, di pulau ini terdapat benteng Martello, walaupun sisa reruntuhannya saja tapi benteng ini tetap tampak kokoh dengan bata merah yang berukuran besar. Walaupun begitu, beberapa reruntuhan sudah terendam air laut dan mengalami abrasi. Untungnya pemerintah kemudian meletakkan beberapa penahan ombak.
Di pulau ini terdapat banyak spot-spot menarik untuk dijadikan obyek foto, bahkan banyak yang foto pre wedding disini. Oh ya, kalau tak salah dulu ada artis yang menyelenggarakan pesta pernikahan disini juga.
Pulau Onrust
Sekitar pukul 11 kami meninggalkan pulau Kelor untuk melanjutkan ke Pulau Onrust. Pulau Onrust ini letaknya tak jauh dari Pulau Kelor hanya perlu sekitar 15 menit untuk mencapai pulau ini. Begitu keluar dari perahu motor kita bisa berkeliling Pulau Onrust. Pulau Onrust ini lebih besar daripada Pulau Kelor. Pada masa kolonial Belanda, rakyat sekitar menyebut pulau ini sebagai Pulau Kapal, karena pulau ini sering dikunjungi kapal-kapal Belanda sebelum menuju Batavia.
Di Pulau Onrust terdapat banyak peninggalan arkeologi pada masa kolonial Belanda, salah satunya Museum Onrust yang sampai saat ini masih berdiri utuh. Nama Pulau Onrust diambil dari bahasa Belanda yang artinya "tidak pernah beristirahat" atau dalam bahasa Inggris "Unrest". Ada sumber lain yang menyebutkan bahwa nama Onrust berasal dari nama penghuni pulau ini yang masih keturunan bangsawan Belanda, yaitu Baas Onrust Cornelis van der Walck.
Museum Onrust |
Selain itu juga terdapat gambar Pulau Kelor.
Banyak sisa reruntuhan bangunan di Pulau Onrust ini, karena pada masa dahulu pulau ini juga berfungsi sebagai tempat karantina untuk jamaah haji yang akan berangkat/pulang dari menunaikan ibadah haji. Di pulau ini juga terdapat makam yang konon kabarnya merupakan makam pemberontak DI/TII.
Di pulau ini banyak spot-spot menarik untuk foto-foto..berikut beberapa spot menarik dalam jepretan kamera saya :)
Di Pulau Onrust ini juga tersedia beberapa fasilitas seperti gazebo di tepi pantai, jalan setapak di pinggir pantai, mushola, toko souvenier, dan warung makan. Karena memang biasanya untuk one day trip pulau ini merupakan tempat untuk istirahat, sholat dan makan.
Pulau Cipir
Sekitar jam 2 siang kita akan bergerak meninggalkan Pulau Onrust menuju Pulau Cipir. Pulau Cipir ini dekat banget dari Pulau Onrust, hanya perlu sekitar 5 menit untuk mencapai dermaga Pulau Cipir.
Pulau Cipir merupakan nama lain dari Pulau Kahyangan. Di pulau ini masih terdapat sisa bangunan benteng VOC lengkap dengan meriamnya. Dahulu pulau Cipir dan pulau Onrust merupakan tempat penampungan untuk penderita lepra, kusta dan TBC. Para penderita diisolasi di pulau tersebut supaya penyakitnya tidak menyebar. Bahkan dahulu terdapat jembatan yang menghubungkan antara Pulau Onrust dan Pulau Cipir, ini tampak dari puing-puing pondasi yang tampak diantara dua pulau ini.
Pulau Cipir hanya memiliki sedikit garis pantai yang bisa digunakan untuk mandi air laut, bahkan anda harus berhati-hati sewaktu mandi di pantai karena sering terdapat bulu babi yang mungkin akan melukai anda.
Jam 3.30 perahu motor sudah siap membawa kami kembali menjuju Pelabuhan Muara Kamal. Nah, demikianlah one day trip yang sudah kita nikmati untuk mengisi liburan akhir pekan dengan tak perlu keluar jauh dari kota Jakarta.
bagus yaa ,adonannya juga ga susah
BalasHapusgimana cara lain?
Paket Wisata Lombok
Mutiara Lombok