Berbagi info dan tips wisata dalam dan luar negeri. Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua ^_^

Paris Van Java Amazing Race 2016



Hallo…Hallooo Bandung… #eh maksudnya halloo travelers...

Ini adalah tahun ketiga Jalan2.com Regional Jabodetabek mengadakan Amazing Race, dua kali Amazing Race terdahulu  diadakan di Jakarta, namun untuk kali ini Amazing Race-nya lebih menantang dikarenakan kali ini  mengambil  lokasi Amazing Race di Bandung.  Acara berlangsung pada tanggal 12-13 Maret 2016, untuk amazing race-nya hanya pada tanggal 12 Maret, sedangakan di  tanggal 13 Maret acaranya free and easy aja sebelum balik ke Jakarta.


Kami berkumpul di meeting point di sekitar Menara Bidakara Jakarta, untuk peserta yang dari Bekasi dan Bandung, langsung menuju meeting point di Jalan Surapati dekat Gedung Telkom Bandung.  Kami berangkat sekitar pukul 8 tapi ada sedikit trouble ternyata tiba-tiba mobil bermasalah dan mengeluarkan bau seperti bau karet terbakar, jadi kami berhenti dulu di km 54, pak sopir bekerja keras untuk mengatasi masalah. Akhirnya sekitar satu jam masalah bisa diatasi, walaupun efeknya AC jadi ga berasa dingin, ya sudah kami lanjut aja yang penting perjalanan lancar sampai Bandung.   



Sekitar jam dua belasan kami sampai di meeting point dan ternyata dua peserta juga sudah menunggu, total peserta jadi ada tiga belas orang. Selanjutnya kami dibagi menjadi empat team, saya masuk dalam team satu bersama Rahma dan Indra. Semua peserta diwajibkan untuk mengumpulkan dompet dan isinya (alat pembayaran) kepada panitia, peserta hanya diperbolehkan membawa alat komunikasi, alat tulis, dan barang yang diperlukan dalam canvas bag (goodie bag dari panitia). 

Selanjutnya panitia membagikan amplop yang berisi uang senilai 105ribu untuk keperluan transportasi dan makan siang, kertas halaman pertama clue yang harus kami pecahkan dan kertas petisi sosialisi Indonesia Bebas Sampah 2020. Kami mendapat tugas untuk mensosialisasikan petisi Indonesia Bebas Sampah 2020 yang dilengkapi dengan ditandatangani oleh penduduk sekitar yang sudah mendapat sosialisasi dari kami.
Panitia juga membagikan kantong sampah untuk menampung sampah yang tidak dibuang pada tempatnya  sepanjang perjalanan PVJ Amazing Race.  

Kami membagi tugas, saya berperan jadi bendahara, Rahma berperan sebagai pemegang social media yang foto dan upload foto selfie ke twitter, Indra yang mencari jalan untuk menuju ke destinasi sesuai clue. Setelah kami membaca clue dan menemukan jawaban clue pertama yaitu Gedung Sate, kami langsung menuju ke lokasi dan tak lupa untuk foto groufie. 


Setelah berfoto kami menuju clue kedua yaitu Museum Pos Indonesia, setelah bertanya rute jalan menuju ke Museum Pos Indonesia kepada satpan yang berada di depan Gedung Sate kami langsung berjalan menuju lokasi tersebut. Dalam perjalanan kami menemukan sampah yang tidak dibuang pada tempatnya, jadi pungut sampah in action lah.  



Kami lanjut lagi berjalan menuju Museum Pos Indonesia, sepanjang jalan rupanya banyak tukan jajajan, waduuh pengen jajan juga, tapi masa baru dapet selesai dua clue udah mau makan aja, ya udah ga jadi  makan siang, langsung aja dech groufie dari seberang jalannya aja.  







Nah, untuk clue ketiga kata-katanya berupa (kaki tiga, set preman pensiun), Indra dengan yakin menyebutkan bahwa itu adalah Monumen Perjuangan Bandung. Dari seberang Museum Pos Indonesia kami berjalan menuju Monumen Perjuangan tersebut. Dalam perjalanan kami menjumpai bapak-bapak yang sedang duduk  sambil merokok di pinggir jalan, sebenernya ada dua orang lagi tak jauh dari tempat bapak itu duduk, nah ini yang jadi target sosialisasi Indonesia Bebas Sampah, tapi begitu kami mendekat ternyata bapak yang dua orang beranjak pergi, jadilah kami sosialisasi ke bapak yang sedang merokok tersebut, lalu minta dia untuk tanda tangan petisi. Setelah itu kami lanjut berjalan menuju Monumen Perjuangan, rupanya gerbang di bagian belakang dikunci jadi kami harus berjalan memutar arah menuju pintu bagian depan, nah sepanjang jalan ini kami juga memungut sampah yang dibuang sembarangan dipinggir jalan. Akhirnya sampailah kami di gerbang depan Monumen Perjuangan, sekalian numpang ke toiletnya, setelah selesai dari toilet kami lanjut masuk ke area Monumen Perjuangan dan berfoto di depannya. Cekrek..cekrek…






Disini kami tak menemukan panitia, mungkinkan panitianya ngumpet? Kami pun berkeliling monumen tapi tak ketemu juga, akhirnya kami pun menyerah lalu keluar dari monumen dan berjalan menuju ke arah meeting point tadi dimana disana masih terdapat mobil ELF kami yang masih terparkir. Kali ini kami bertanya jalan lain untuk keluar dari area monumen ini, akhirnya kami lewat jalan kecil yang berada di luar tembok pagar monument, di luar pagar ternyata banyak yang jual makanan, Rahma yang merasa lapar pun jadi pengen berhenti makan nasi ayam goreng, tapi clue ketiga belum terpecahkan jadi gimana donk? Ya sudah makannya di pending dulu, kami berjalan menuju ke mobil ELF yang terparkir, kami tengok ke dalam ga ada panitia pun. Nah lhoo…ada dimana panitianya? 

Kami pun akhirnya memutuskan balik lagi ke lokasi Monumen Perjuangan, sewaktu jalan tadi kata Indra dia lihat ada dua orang cewek duduk di taman seberang monument, mungkinkan itu panitia? Ya sudah yuk kita balik aja kesana lihat…nah sebelum balik ke taman, kami berhenti untuk makan siang, karena saya sudah makan nasi dalam perjalanan ke Bandung jadi saya ga pesan makanan, saya hanya pesan es teh manis, sementara Rahma dan Indra pesan nasi+lauk+minum.  Sambil menunggu pesanan datang, Indra balik ke taman untuk melihat apakah itu panitia, tapi Indra kemudian balik dan bilang katanya sewaktu Indra mendekat kedua cewek tadi memalingkan muka gitu tapi bajunya beda dengan panitia. Lah trus…dimana panitianya? Ya sudah kami makan dulu, nanti setelah selesai makan kita bareng-bareng ke taman lagi lihat apakah mereka panitia atau bukan. Setelah selesai makan, saatnya saya untuk membayar  makan-minum kami, ternyata seharga 31ribu. Okey, kami lalu lanjut ke taman di depan Monumen Perjuangan, kami berpencar dari sisi kiri dan kanan taman, namun ternyata kami tidak menemukan panitia juga disini…haduuh kayaknya salah lokasi ini mah. 

Jam 3.27 cek WA ternyata  ada WA dari panitia: “ Udah pada dimana nih? Clue selanjutnya gak mau diambil nich?
Tim kami pun menjawab:  Makan dulu…tadi muter2 cari panitia ga nemu euy”.
Panitia : Yakin tempatnya bener? Udah dari tadi nunggunya.
Tim kami : Yakin…sudah posting koq clue 3. Kecuali salah persepsi untuk clue nya. Hahhaa..
Tak lama kemudia tim lain pun menyahut bahwa mereka juga tak menemukan panitia di lokasi yang mereka datangi.



Setelah kami kebingungan dengan jawaban clue ketiga akhirnya panitia memposting clue tambahan.



Wah ternyata kami pun tak tau itu lokasinya dimana…akhirnya kami pun mencoba bertanya ke beberapa orang yang berada di taman seberang Monumen Perjuangan, awalnya tidak ada yang tau dimana lokasi gambar tersebut akhirnya ada orang yang menjawab itu lokasinya di taman lansia. Langsung dech kami segera keluar dari taman Monumen dan berjalan menuju Taman Lansia, kami pun beberapa kali bertanya arah untuk menuju ke taman lansia, oh ya Rahma juga cek rute ke Taman Lansia lewat google map, dan ternyata kami memilih jalan yang berbelok-belok lewat perkampungan, taman kecil, dan kami pun bertanya lagi ke beberapa penjual makanan, akhirnya dikasih jawaban bisa short cut dari pintu belakang Museum Geologi, kami pun mendekati satpam pintu belakang Museum Geologi dan ditunjukkan arah untuk menuju Taman Lansia.  Pas cek WA ternyata ada clue tambahan lagi..
 





Sekitar jam empat sore, akhirnya kami menemukan lokasi Taman Lansia dan ternyata gerimis mulai deras, kami berputar-putar di dalam Taman Lansia tapii tidak juga menemukan panitia. Haduuuh…dimanakah mereka gerangan? Begitu cek di group whatsapp, rupanya panitia neduh di Kedai Yogurt, jadilah kami pun akhirnya menuju kedai Yogurt dan menemukan panitia.  Yeayyyy….

Syarat untuk mendapatkan lembaran kedua clue berikutnya adalah dengan menjawab tugas dari panitia yaitu menuliskan sepuluh nama jalan yang memakai minimal empat huruf yang sudah ditentukan oleh panitia. Kami pun akhirnya menemukan sepuluh nama  jalan tersebut, setelah dicek oleh panitia dan jawaban ternyata sudah benar maka kami mendapatkan lembar kedua yang berisi clue empat lokasi berikutnya, dari clue yang kami baca kami menyimpulkan jawaban adalah:
Clue 1: Museum Geologi
Clue 2:  Alun-Alun Bandung
Clue 3: Gedung Merdeka
Clue 4: Taman Ganesha ITB


Dalam gerimis kami berjalan menuju Museum Geologi yang lokasinya tak jauh dari kedai Yoghurt seberang taman Lansia, begitu masuk satpam memberitahu kalau museum sudah tutup,  kami jawab Cuma mau foto di luarnya aja koq pak. Oh ya dalam clue lokasi ini adalah purba, berbentuk lumba-lumba, 20-30 juta tahun. Nah lho…saya pun mencari-cari dimana lumba-lumbanya…pertama kali yang saya lihat adalah fosil kayu, tapi sayangnya saya tak membaca informasi dibawahnya jadi saya pun beralih ke koleksi lain di depan museum yang ternyata kebanyakan berbentuk batuan seperti prasasti dan patung, sampailah di bagian depan pintu museum terdapat patung seperti lumba-lumba berwarna hitam tinggi menjulang, tapi saya baca keterangannya ga ada tertulis kata lumba-lumba.  Waduuh yang mana donk ya…akhirnya kami pun selfie dengan background tulisan Museum Geologi dan patuh batu hitam tersebut.

 


Waktu sudah semakin sore dan kami pun memutuskan untuk sholat dulu sebelum melanjutkan perjalanan menuju ke clue berikutnya, dan ternyata sebelum bergerak menuju masjid Museum Geologi, Indra menemukan tulisan lumba-lumba di keterangan fosil kayu tadi. Huaaaa….ternyata saya tidak teliti sewaktu membaca keterangan fosil kayu tadiii…



Ya udah akhirnya foto dulu dech di depan fosil kayu…lalu menuju masjid untuk sholat.  



Jam 5.07 hujan turun semakin deras, kami pun jadi galau gimana melanjutkan perjalanan nanti, akhirnya whatsapp ke panitia, “Jadi gimana nich lanjut ato gimana…hujan, geludug, kilat menyambar2” Hahahaha…kami mulai hopeless. #lebayyy
Lalu panitia menjawab; “tungguin reda aja dlu mba”
Saya pun menjawab: “Okay, kalo hujan ga reda langsung ke villa yaks…tolong bayarin taxinya yaks. :P :P :P
Sampah masih dibawa2 nich ya? Ribet juga euy, dibuang boleh ga? :D
Panitia pun menjawab: “Bawa sampe clue terakhir mba..tapi udah d ikat yah”.
-----
OK fine, kantong sampah pun tetap kami bawa…

Untuk ke clue berikutnya adalah Alun-Alun Bandung, bagaimana kita menuju kesana? Kami pun akhirnya menghampiri pos satpam museum Geologi, kami menanyakan rute angkot untuk menuju alun-alun Bandung, dari pos satpam kami menyeberang jalan, dan kami memutuskan untuk mencoba cari tumpangan terlebih dahulu, Indra  mengacungkan jempol ke mobil yang lewat, Rahma memegah kertas yang bertuliskan NUMPANG, saya memegang kertas yang bertuliskan ALUN-ALUN. Ternyata dari sekian banyak mobil yang lewat ga ada satupun yang memberi tumpangan kepada kami, akhirnya setelah beberapa angkot jurusan ledeng lewat akhirnya kami pun memutuskan untuk naik angkot saja. Sesuai info dari satpam museum, kami pun berhenti di dukomsel dan lanjut mencari angkot jurusan kalapa. Akhirnya dalam guyuran hujan dan macet angkot pun akhirnya sampai di kalapa, kami langsung turun dan berjalan kaki menuju alun-alun Bandung. Pas adzan maghrib kami sampai di alun-alun, clue meminta kami untuk groufie di atas rumput sintetis tapi berhubung kondisi hujan dan tidak memungkinkan jadi kami foto kaki yang menginjak rumput sintesis aja dech. Maaf ya pak walkot kami ga melepas alas kaki.

 

Dari alun-alun Bandung kami berjalan kaki menuju gedung Merdeka, kami bingung dengan clue dinding bercerita…ini maksudnya yang mana ya…yang ada tulisan negara-negara KAA atau yang di dinding jembatan penyeberangan. Ya sudah kita foto di dua-duanya aja dech.







Selesai groufie kami cari tahu bagaimana cara untuk menuju ke clue berikutnya yaitu Taman Ganesha ITB, kami pun akhirnya menuju halte alun-alun Bandung, dan bertanya ke timer yang ada di halte ini, orang pertama yang kami tanyai menjawab kami bisa naik angkot jurusan sukasari, tapi ternyata sampai lama menunggu tak kunjung datang juga angkotnya. Saya pun mulai galau, waktu mulai malam, sementara team lain sudah sampai ke clue terakhir. Akhirnya saya tanya ke timer yang lain dan dijelaskan kami bisa naik angkot jurusan gede bage lalu turun di perempatan jalan sunda lalu naik angkot jurusan dago. Timer pun menginformasikan ongkos naik angkot jurusan gede bage 6ribu rupiah untuk tiga orang, tapi tak lama kemudian dia pun menghampiri kami dan meralat jumlah ongkos angkot menjadi tujuh ribu lima ratus rupiah. Ya sudah baiklah…kami pun masih menunggu angkot jurusan gede bage tersebut tak kunjung datang juga. Akhirnya…datang juga angkot jurusan gede bage, kami pun segera naik angkot dan tak lupa bilang minta diturunkan di perempatan jalan sunda. Setelah melewati beberapa perempatan sampailah kami di perempatan jalan sunda, nah disini mulai bingung lagi angkot jurusan dago datangnya dari mana? 

Kami coba untuk stay aja di sisi kiri perempatan tempat kami diturunkan tadi, ternyata tak berapa lama datang juga angkot jurusan dago. Haduuuuh…ternyata jalanan maceeett… hari sudah mulai malam dan team lain juga sudah pada sampai.  


Akhirnya jam 6.50pm panitia pun WA: 2 kelompok lg mana nich?
Panitia menginformasikan agar kami jalan kea rah sabuga lewat jalan raya jangan lewat dalam ITB.
Sementara itu team kami masih di dalam angkot menuju ITB dari arah dago,  panitia akhirnya bilang kami tunggu aja di depan warung pasta ganeca.  Nah disini kami bertemu dengan timnya Andi, Susan dan Mala. Akhirnya kami menunggu mobil ELF di depan warpas Ganeca, tak lama kemudian datang juga mobil ELF dan dua tim langsung naik ke mobil untuk menuju villa di daerah dago pakar. 

Sampai di villa kami bebas memilih kamar dengan kuota tiga orang per kamar. Saya, Rahma dan Stephanie dapat kamar di lantai basement. Awalnya ada tiga orang (Rara, Susan dan siapa ya lagi satunya) ada di kamar lain, tapi kemudian mereka pindah ke kamar yang lantai satu jadilah hanya kami bertiga yang menghuni lantai basement.  Ya sudah kami langsung aja taruh barang bawaan, lalu mandi, sholat dan makan malam. Setelah selesai makan malam, saatnya kami berkumpul di ruang tamu yang berada di lantai satu untuk sesi perkenalan, pengumuman pemenang dan kuis berhadiah.

Setelah panitia berembug dari aspek ketepatan waktu, lokasi clue yang tepat dan jumlah sisa uang kama panitia menetapkan team kami (team 1) sebagai juara ketiga dengan sisa uang 33ribu. Yeayyy…  #juaraketigadariempatpeserta :D  

Sekitar jam dua belas kami kami kembali ke kamar masing-masing untuk istirahat. Oh ya, saking capeknya saya langsung tertidur pulas sampe ga denger adzan subuh, jadi terlambat sholat subuh dech. Selesai sholat subuh saya langsung mandi kemudian packing barang bawaan, lalu saya dan Stephanie jalan-jalan pagi di sekitar villa. Sehabis jalan-jalan pagi, kami ngobrol-ngobrol dengan teman teman lain kemudian sarapan.  Menurut run down acara harusnya jam delapan kami menuju Tahura Juanda, tapi ternyata teman-teman banyak yang belum beres jadi sekitar jam sebelasan baru dech kami check out dan langsung menuju Tahura. Sebelum check out kami foto dulu di depan villa.






Tulisan tentang jalan-jalan di Tahura Juanda ditulis terpisah aja ya...silahkan tunggu postingan berikutnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar