Berbagi info dan tips wisata dalam dan luar negeri. Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua ^_^

Liburan Long Weekend Di Banyumas - Day 1



Seperti kebanyakan  masyarakat di perkotaan yang setiap hari sibuk dengan berbagai aktivitas maka dengan adanya long weekend rasanya sayang sekali kalau ga dimanfaatkan untuk liburan. Liburan long weekend minggu lalu, saya dapat tawaran dari mba Eka untuk bergabung dengan tripnya mba Titi ke Banyumas. Saya pun langsung tertarik dan segera hunting tiket kereta api, dan ternyata tiket untuk balik ke Jakarta tanggal 8 Mei sudah sold out. Waah gimana ini, ya sudah yang penting sudah beli tiket berangkatnya lah.  Perkara balik ke Jakarta kan ga ngejar waktu jadi ya bisa cari alternative lain yaitu naik travel. 

Akhirnya, sampailah pada hari H nya, pagi-pagi jam 4 pagi saya sudah bangun, lalu mandi pagi dan berangkat ke stasiun Senen. Sampai di stasiun sekitar jam 4.50 setelah menanyakan lokasi mushola kepada petugas security lalu saya segera menuju ke mushola stasiun senen, rupanya sudah ramai orang di sekitaran mushola, saya segera menuju ke tempat wudhu wanita, ternyata Cuma terdapat tiga kran air, jadi agak antri.  Setelah selesai sholat subuh, karena lupa ga bawa bekal sarapan roti tertinggal di meja makan, saya segera menuju ke sevel untuk beli minum dan roti, tapi begitu buka pintu sevel ternyata antrian lumayan juga, kalo maksa beli makanan nanti ketinggalan kereta gimana, sementara terdengar dari pengeras suara kalau kereta api Kutojaya Utara sudah tersedia di peron 3 dan dalam waktu beberapa menit lagi akan segera diberangkatkan. Akhirnya saya membatalkan beli makanan, dan segera masuk stasiun, setelah melewati pemeriksaan tiket saya segera berlari turun dan naik tangga menuju peron 3. Akhirnya saya menemukan kursi duduk saya, saya seharusnya duduk di kursi 23E yang berada di sisi jendela, tetapi ada orang yang sudah duduk duluan disitu, jadi ya sudah lah saya biarkan saja dia duduk disitu. Toh perjalanan ga terlalu lama, saya pun bisa bergerak lebih leluasa kalau duduk di dekat koridor.  Setelah meletakkan backpack di kabin atas saya lalu duduk di kursi, dan tak lama kemudian kereta mulai bergerak meninggalkan stasiun senen. 

Setelah dua jam kereta berjalan, saya menunggu petugas restorasi koq ga ada yang berkeliling menawarkan jualan makanan dan minuman, sementara saya sudah merasa lapar. Akhirnya saya putuskan untuk pergi ke gerbong restorasi yang letaknya di belakang gerbong empat.  Saya tanya ke petugas ada menu nasi ga, ternyata ga ada, Cuma ada popmi dan popso (pop mie bakso), akhirnya saya memesan popso dan air mineral, seharga 25ribu.  Sementara popso dipanaskan, petugas menyuruh saya untuk duduk saja di kursi nanti diantarakan. Saya pun segera mencari bangku kosong untuk duduk, selama saya menunggu makanan, sambil duduk saya dengar bapak-bapak security kereta membahas tentang penumpang yang akan diturunkan dari kereta, saya pun penasaran akhirnya saya bertanya, “emang kenapa pak koq penumpangnya mau diturunkan di stasiun berikutnya?” Pak security menjawab “kalau ada penumpang yang kedapatan merokok di dalam kereta, jadi harus diturunkan dari kereta”. 

Saya menunggu sudah agak lama, tapi koq pesanan saya belum juga diantarkan, akhirnya saya pun samperin aja ke dapurnya, wah ternyata memang belum keluar dari microwave, jadi saya tunggu aja sebentar lalu saya bawa  makanan tersebut ke kursi duduk di gerbong restorasi. Karena sudah kelaparan saya pun, buru-buru makan sampe-sampe lidah melepuh gara-gara kepanasan. Hahaha..

Selesai menghabiskan popso, saya segera kembali ke tempat duduk saya di gerbong 2, lanjut ngobrol-ngobrol dengan mba eka, yang duduk di kursi di depan saya.  Sekitar jam 9an, kereta berhenti di stasiun Cirebon, dan ternyata beberapa penumpang turun untuk beli makanan. Karena saya tadi sudah makan popso jadi ga tertarik lagi untuk beli makanan lagi. Dan ternyata setelah kereta berangkat dari stasiun Cirebon, petugas restorasi pun lewat menawarkan paket nasi. Agaknya paket nasi ini dimuat di stasiun Cirebon.
Sekitar jam 10.50 akhirnya kereta sampai di stasiun Purwokerto. Kami pun bersama rombongan menyempatkan diri untuk berfoto-foto di dalam stasiun. Lalu keluar stasiun untuk menunggu mobil jemputan yang akan membawa kami jalan-jalan. 



Setelah semua peserta naik ke mobil, kami segera menuju  ke kedai soto di jalan bank. Berhubung kedai yang asli sudah habis, jadi kami makan di kedai yang diseberangnya. Ini pertama kalinya saya makan soto khas purwokerto, saya pesan soto ayam dan es teh manis.  Wah, rupanya sotonya enak banget, beda banget dengan soto lain yang pernah makan.  Soto khas purwokerto dihidangkan dengan ketupat, dan porsinya pun kecil. Sampai-sampai ada teman yang makan sampe dua mangkuk lho. 



Ini dia penampakan soto ayam jalan bank, kuah sotonya guriih, pake tauge kecil, daging ayamnya banyak, ada kerupuh merah-putih, kerupuk mie dan ketupat. Sambal disini pakenya sambal kacang.


Di dinding kedai soto ini juga dipajang banyak foto pejabat dan tokoh terkenal yang pernah makan di kedai ini, bahkan ada foto presiden SBY juga lho.


Selesai makan, kami melanjutkan perjalanan menuju Baturraden, perjalanan lumayan lancar, dan ternyata kota Purwokerto rame juga ya, apalagi di dekat kampus UnSoed, banyak kafe dan rumah makan.  Mendekati kawasan wisata Baturraden jalanan mulai mendaki  dan di kiri-kanan jalan banyak hotel.  Jadi ga perlu khawatir kalo Anda belum puas berkeliling Baturraden, Anda bisa menginap di salah satu hotel ini, lalu keesokan harinya bisa melanjutkan berwisata ke pancuran 7 dimana terdapat sumber air panas. 

Karena musim liburan long weekend maka kawasan wisata Baturraden lumayan rame pengunjung, bahkan kami sempat kesulitan mencari parkir, semua sudah penuh. Jadilah harus parkir mobil agak jauh dari loket masuk kawasan wisata. Di dekat loket masuk wisata ini terdapat satu unit pesawat yang berfungsi sebagai Theater Alam, tiket untuk nonton filmnya seharga lima ribu rupiah. Sedangkan tiket untuk masuk kawasan wisata Baturraden seharga empat belas ribu rupiah. 





Kawasan wisata Baturraden ini sekitar 15 km di sebelah utara kota Purwokerto, tepatnya di sebelah selatan Gunung Slamet, selain memiliki pemandangan alam yang indah Baturraden juga memiliki cerita legenda rakyat salah satunya cerita Lutung Kasarung. Di beberapa spot terdapat patung seperti dibawah ini. 


Banyak spot menarik di lokasi wisata ini, diantaranya seperti berikut ini:




Disini juga ada pertujukan musik tradisional yang menghibur pengunjung lokawisata Baturraden, dengan alunan musik bervariatif.



Jika ingin main air di sungai pada saat musim hujan, harus tetap waspada akan datangnya air bah yang mungkin datang sewaktu-waktu. 







Disini juga terdapat banyak fasilitas permainan buat anak-anak antara lain, waterboom, motor listrik mini, komidi putar, kereta api, dll.




Di bagian luar lokawisata Baturraden ini juga terdapat banyak pedagang yang menjual aneka souvenier, makanan tradisional bahkan ada juga yang menjual tanaman hias juga lho.



Dari Baturraden kami melanjutkan perjalanan menuju destinasi berikutnya, yaitu Curug Bayan.  Curug Bayan jaraknya sekitar 3 km dari  obyek wisata Baturraden, berada di desa Ketenger.  Di kawasan ini sebenernya ada juga Curug Gede, tapi karena medannya agak susah jadi kami lebih memilih untuk ke Curug Bayan. Tiket masuk kalo ga salah inget empat ribu rupiah. Ketinggian Curug Bayan kurang lebih 7-9 meter dengan kolam di bawahnya, dan batu-batu kali yang licin, jadi harus berhati-hati kalau mau foto-foto di kolam airnya. Sementara itu di aliran sungainya terdapat bebatuan sungai yang lumayan besar, bisa juga sebagai spot untuk berfoto lho. 







Di dekat curug ini juga terdapat semacam cottage bernama Wisma Curug Bayan yang berdiri di atas sungai Banjaran. Disini juga tersedia permainan gembus boat, semacam tubing gitu sich. 



Hari sudah semakin sore dan saya belum sholat juga, akhirnya bertanya ke mas-mas penjaganya dimana lokasi musholanya, rupanya disini ga ada mushola, jadi disarankan untuk numpang sholat di warung yang tak jauh dari tempat parkir mobil kami. Kita bisa ambil air wudhu di toilet yang berada di belakang warung ini. Nah karena ga enak kalo Cuma numpang sholat aja akhirnya saya pun jajan di warungnya, saya memesan teh hangat dan tempe mendoan. Setelah semua teman berkumpul kami pun melanjutkan perjalanan menuju rumah mba Titi di Banyumas. Dalam perjalanan ke Banyumas kami singgah dulu di terminal bus Purwokerto untuk photostop, berhubung malam jadi view backdrop menara Eiffel dan Merlion jadi kurang jelas dech.  

pengunjung berpose di bawah payung warna-warni

mba eka berpose di depan menara Eiffel


Selesai foto-foto kami pun melanjutkan perjalanan menuju kota lama Banyumas, dengan berhenti makan malam di dekat alun-alun kota lama Banyumas. Setelah selesai makan, kami pun menuju ke rumah mba Titi untuk istirahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar