Berbagi info dan tips wisata dalam dan luar negeri. Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua ^_^

Taman Nasional Baluran "Africa Van Java"

Hari kedua di Banyuwangi, kami berencana untuk mengunjungi Taman Nasional Baluran. Kami sempat berdiskusi dengan resepsionis homestay bagaimana cara untuk menuju ke TN Baluran, karena tidak ada open trip mereka menyarankan untuk sewa ojek motor, ongkos sekitar 150-200ribu/orang. Kami pun masih berpikir dan menimbang-nimbang bagaimana enaknya, naik ojek ke TN Baluran ini berapa lama, kalau jauh pasti capek juga. Akhirnya pagi-pagi kami ketemu sepasang suami istri yang baru saja sampai di Banyuwangi dan menginap di homestay sebelah. Setelah berkenalan dan ngobrol kami bertanya mereka hari ini berencana mau kemana, mau ga kalau join dengan kami cost sharing sewa mobil ke Taman Nasional Baluran. Akhirnya mereka pun setuju dan kami pun sepakat untuk sewa mobil dengan resepsionis, harga sewa mobil sekitar 1 juta untuk tujuan ke Taman Nasional Baluran. Oh ya sebelumnya kami sempat tanya-tanya dengan sopir gocar berapa sih kira-kira harga sewa mobil ya 650-700ribuan. Karena waktu juga sudah mepet,  kami jadi tidak sempat cari alternatif sewa mobil di tempat lain. 

Perjalanan dari Banyuwangi menuju Baluran kurang lebih 1,5 jam. Tiba di lokasi  kami langsung menuju tempat penjualan tiket masuk yang letaknya tidak terlalu jauh dari jalan raya. Di halaman dekat pos tiket masuk ini sudah banyak monyet berkeliaran, hati-hati dengan barang bawaanmu ya. 



Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.  Kawasan TN Baluran ini luasnya sekitar 25ribu hektar. Pengelolaan TN Baluran dibagi menjadi dua, yaitu seksi wilayah I Bekol, yang meliputi Resort Bama, Balanan dan Perengan. Sedangkan Seksi wilayah II Karangtekok meliputi Resort Watu Numpuk, Labuhan Merak dan Bitakol.

Harga tiket masuk TN Baluran adalah 15ribu/orang untuk wisatawan domestik di weekday.





Setelah selesai membeli tiket, kami pun segera bergerak menyusuri jalan yang membelah Taman Nasional Baluran, kondisi jalanan di bagian depan sih beraspal tapi semakin masuk jalanan mulai rusak bahkan hanya jalanan tanah berbatu.

Memasuki kawasan Baluran ada baiknya kita mengamati kanan-kiri kita, karena kita bisa melihat aneka satwa yang biasanya akan muncul dari balik semak-semak, seperti ayam hutan, aneka jenis burung, kerbau hutan, monyet liar dan lain-lain.

Karena tengah hari cuaca sangat panas jadi kami menuju ke arah pantai Bama terlebih dahulu. Daan, begitu kami memasuki wilayah pantai Bama, banyak sekali monyet liar yang berkeliaran di seantero halaman, bahkan tampak monyet-monyet yang naik sampai ke mobil-mobil di parkiran dan toren air di atas kamar mandi. Selesai turun dari mobil kami langsung menuju ke mushola untuk sholat dzuhur.  Setelah selesai sholat kami mulai mengexplore kawasan dermaga manggrove yang berada di bagian kanan pantai Bama. 






Dari dermaga mangrove kami kembali ke area pantai Bama. Pantai Bama berpasir putih dengan beberapa bangunan resort dan  pepohonan di pinggir pantai. Disini juga terdapat beberapa bangku dan ayunan yang di pasang di beberapa pohon dapat kita gunakan untuk bersantai sambil menikmati suasana pantai. Tapiii tetap harus waspada ya karena banyak monyet yang berkeliaran. 


Di kawasan ini juga terdapat kantin, kita bisa menikmati makan siang disini juga, harga makanan juga tidak terlalu mahal. Waktu itu saya pesan soto ayam dan nasi harga sekitar 17ribuan (kalau ga salah ingat).

Setelah selesai makan di kantin kami melanjutkan menuju ke padang savana Bekol, keluar dari area pantai Bama ini di kiri - kanan jalan terdapat aneka jenis tumbuhan. Dan di bagian kanan jalan diantara rimbunnya pepohonan terdapat beberapa kelompok monyet liar, sedangkan di area yang dekat padang savana terdapat banyak rusa yang berteduh di bawah rindangnya pepohonan secara siang itu panas banget. Begitu kami sudah agak jauh dari area rusa ini tak lama kemudian tampaklah rombongan rusa yang bermigrasi menuju ke seberang jalan yang kami lewati. Wah seruuu banget....seperti di Africa, kalau ini sih Africa van Java. :)


Akhirya sampailah kami di spot foto dengan Savana Bekol, dibawah terik sinar matahari kami berfoto dengan background padang savana dan gunung.


Tak jauh dari spot foto ini terdapat semacam dinding kayu dengan deretan beberapa tengkorak sapi.


Penasaran apa saja penghuni Savana Bekol? Bisa lihat di papan petunjuk yang tak jauh dari resort Bekol.





Di savana Bekol terdapat beberapa titik kubangan dan tempat minum hewan, karena cuaca sangat panas beberapa tempat minum pun ikut mengering.



Di bagian lain juga terdapat tempat minum hewan tetapi airnya berwarna hijau mungkin karena ditumbuhi ganggang ya.


Di penghujung Savana Bekol terdapat juga terdapat spot foto yang sayang dilewatkan. Kita bisa duduk pada sepotong kayu kering dengan background pohon rimbun dan hutan di ujung savana.


Dan jangan lupa untuk berfoto di dekan papan yang bertuliskan Welcome To Bekol Savana. ^_^



Hari mulai sore, kami pun beranjak meninggalkan Savana Bekol.  Menyusuri jalan yang membelah savana dan hutan Taman Nasional Baluran jangan sampai melewatkan moment melihat aneka satwa yang tiba-tiba menampakkan diri dari balik rimbunnya semak semak atau dari atas pohon. Sore itu kami melihat beberapa jenis burung dan banteng.  

Akhirnya sampailah kami di dekat bangunan tiketing, nah sebelum keluar dari lokasi kami mampir dulu ke toilet daripada nanti kebelet pipis dalam perjalanan kan ribet harus cari toilet. 
Nah pas kami selesai dari toilet, di bagian kanan terdapat sekelompok rusa yang sedang minum.


Dalam perjalanan menuju kota Banyuwangi kami berhenti sebentari di Watu Dodol. Sambil menikmati suasana pantai di sore hari. Dan rupanya di seberang pantai Watu Dodol ini dalah Pulau Menjangan yang masuk wilayah Provinsi Bali. Oh ya dulu saya pernah ke Pulau Mejangan tapi dari arah Pantai Lovina. 

Watu Dodol, merupakan sebuah batu besar yang menjulang berada di bagian tengah pembatas jalan raya, menurut cerita orang-orang, batu ini tidak bisa dipindahkan atau dihancurkan sewaktu ada proyek pelebaran jalan, jadi batu ini dibiarkan saja berada di tengah pembatas jalan. 



Jika anda berhenti di lokasi ini, kita bisa istirahat dengan duduk di dinding pantai sambil menikmati pentol (semacam bakso), kacang rebus, jagung rebus atau makan ringan lainya. 

Tak jauh dari Watu Dodol ini terdapat patung penari gandrung yang berada di atas semacam tugu, Tari Gandrung merupakan tarian khas Banyuwangi.




 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar