Berbagi info dan tips wisata dalam dan luar negeri. Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua ^_^

Trip Brunei Darussalam - Day 2


Melanjutkan tulisan sebelumnya, padaha hari kedua di Brunei kami mengunjungi berbagai obyek wisata di Kota Bandar Seri Begawan dan Brunei Muara.

Setelah sarapan kami langsung menuju ke obyek wisata pertama yaitu Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah.

1.Masjid Jame’ Asr  Hassanil Bolkiah

Masjid Jame' Asr Hassanil Bolkiah merupakan satu dari dua masjid besar di Bandar Seri Begawan. Masjid besar satunya yaitu Masjid Omar Ali Saifuddien yang sudah saya kunjungi pada hari pertama di Brunei. Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah merupakan wakaf dari Sultan Hassanal Bolkiah dan menurut guide kami tidak diketahui berapa total biaya yang digelontorkan untuk membangun masjid ini karena semua biaya ditanggung oleh Sultan Brunei.  Masjid ini memiliki 29 kubah emas, 2 kubah emas besar dan 27 buah kecil. Dua puluh Sembilan kubah mengandung arti Sultan Hassanal Bolkiah yang membangun masjid ini merupakan Sultan Brunei yang ke-29. Masjid ini juga memiliki 4 menara dengan ketinggian 58 meter. 



Hari Kamis dan Jumat masjid tidak menerima kunjungan turis, jadi kami pun masuk ke masjid dengan tujuan untuk sholat dhuha. Kan setelah sholat juga bisa sambal melihat-lihat bagian dalam masjid. Oh ya di masjid ini terdapat larangan berfoto/memotret bagian dalam masjid. Jadi ya saya pun cukup menikmati keindahan bagian dalam masjid dengan lensa mata saja.  


Tempat wudhu wanita lumayan luas dan tersedia banyak kran untuk wudhu, jadi tak perlu lah sampe antri untuk ambil wudhu. Ruang sholat wanita terletak di lantai dua, ruangannya luas dan nyaman berAC. Bahkan karpetnya tebal dan nyaman, ternyata menurut guide karpet masjid ini terbuat dari kapas berkualitas tinggi dari New Zealand dan karpetnya diproduksi di Thailand. Di dinding masjid bagian atas terdapat kaligrafi berwarna emas. Juga terdapat lampu gantung Kristal yang dilapisi emas berasal dari Austria. 

Setelah selesai sholat saya melanjutkan melihat-lihat dan berfoto di bagian luar masjid. Di bagian depan masjid terdapat pilar-pilar yang terbuat dari Blue Marble dan lmapu gantung yang cantik.  


Di bagian kanan  masjid terdapat tangga melingkar berwarna putih dan terdapat escalator di bagian tengah. 

Masjid ini mempunyai taman dan tempat parkir yang luas.  Di bagian depan taman terdapat deretan pohon palem dan air mancur. 


2.Darul ‘Ifta Building – Gedung Galeri Islam Brunei 

Kami hanya photo stop disini, jadi tidak masuk ke dalam gedungnya. Disini terdapat dua gedung, di gedung lama yang juga masih aktif terdapat perpustakaan Islam Brunei. Perpustakaan ini juga mengkoleksi mushaf Al Quran ukuran mini.



Sedangkan gedung yang baru lebih megah dan besar masih dalam tahap penyelesaian. Rencana gedung ini akan menjadi Gedung Galeri Islam Brunei.



3. Masjid Hassanal Bolkiah Kampung Mentiri 

Masjid Hassanal Bolkiah Kampung Mentiri terletak di Kampung Mentiri, Brunei Muara. Masjid ini dibangun atas perintah langsung dari Sultan Hassanal Bolkiah pada 10 April 2017 untuk menggantikan Masjid Rancangan Perumahan Negara Kampung Mentiri yang habis terbakar pada 5 April 2017. Pelaksanaan pembangunan Masjid Hassanal Bolkiah Kampung Mentiri dimulai pada 2 Mei 2017 dan selesai sepenuhnya padah 19 Juni 2017, jadi masa pengerjaan masjid hanya 49 hari saja. Amazing yaaa…



Masjid Hassanal Bolkiah diresmikan oleh Sultan Hassanal Bolkiah dan sekaligus dipakai untuk sholat jumat pada tanggal 23 Juni 2017. Masjid ini bisa menampung sekitar 3500 jamaah. Masjid ini juga merupakan pusat kegiatan keagamaan, jadi di masjid ini terdapat banyak ruangan sesuai untuk peruntukannya, seperti ruang meeting/menerima tamu, ruang makan/untuk menjamu tamu, pantry dan lain-lain.

Disini kami diijinkan berfoto/memfoto bagian dalam masjid. 

bagian dalam masjid

ornamen bagian dalam kubah masjid



4. Malay Technology Museum / Museum Teknologi Melayu

Museum Teknologi Melayu terletak di Simpang 482, Kampung Kota Batu, Brunei Darusalam. Bangunan museum ini merupakan sumbangan dari perusahaan Royal Dutch/Shell Group pada saat kemerdekaan Negara ini pada tahun1984. Museum ini dibuka secara resmi pada tanggal 29 Februari 1988. Untuk masuk ke museum ini tidak dipungut biaya alias gratis. 




Malay Technology Museum menampilkan teknologi dan diorama sejarah peradaban masyarakat melayu Brunei pada jaman dahulu. 

Display museum terbagi dalam galeri utama yaitu:

1   1. Ruangan yang berisi diorama miniature bentuk rumah di Kampong Ayer pada akhir abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20. Selain itu juga terdapat beberapa jenis perahu seperti perahu layar yang digunakan untuk pengangkutan  jarak jauh, dan menangkap ikan di pesisir laut, serta perahu gubang yang digunakan untuk transportasi antar rumah, serta perahu yang dipakai untuk menjual barang dagangan.  
       

  
     2. Ruangan yang berisi diorama teknologi tradisi masyarakat di Kampong Ayer pada jaman dahulu, seperti, menjala ikan, membuat perahu, pasar terapung, membuat perkakas rumah, menenun kain,  pandai besi tembaga, emas dan perak.



    3. Ruangan yang berada di lantai atas, berisi diorama miniatur rumah dan aktifitas masyarakat yang tinggal di daratan seperti suku Dayak dan Kadasan Dusun. Aktifitasnya antara lain: menganyam rotan, membuat gula dan mengolah sagu.



Salah satu keunikan dari tangga spiral menuju ke lantai dua ini juga terdapat art work berbentuk seperti rencengan lampu.



Setelah selesai berkeliling museum, kami pun melanjutkan perjalanan untuk kembali ke kota Bandar Seri Begawan. Oh ya tak jauh dari Museum Teknologi Melayu ini terdapat Museum Brunei, tapi saat itu sedang renovasi jadi kami hanya lewat saja. 



Setelah sampai di kota Bandar Seri Begawan sudah sore hari, kami menuju ke Pasar Pelbagai Barangan Gadong.


5. Pasar Pelbagai Barangan Gadong 

Pasar ini seperti night market, buka mulai jam 4 sore sampai jam 8 atau 10 malam gitu. Bangunan Pasar Gadong lumayan besar, terdiri dari 3 blok dengan . Di seberang pasar ini juga terdapat seperti open air market gitu tapi sepi kalau sore. Nah disini terdapat mushola jadi kalau tiba waktu sholat maghrib pengunjung Pasar Gadong bisa sholat disini. 


Di Pasar Gadong kita bisa menemukan aneka makanan dan minuman, buah-buahan dan ada beberapa stand yang menjual pakaian. Bangunan pasar lumayan luas, bersih dan nyaman. Selain itu juga tersedia meja dan kursi jika kita ingin duduk menikmati makanan/minuman yang sudah kita beli. Kebanyakan warga Brunei yang bekerja akan mampir ke pasar ini membeli makanan untuk makan malam di rumah.



Disini saya membeli aneka buah-buahan dan durian kupas. Ketika saya sedang makan buah di meja dekat penjual durian, ada sepasang suami istri yang sedang membeli durian lalu mereka numpang di meja saya untuk membuka dan meletakkan durian ke dalam kotak makanan yang sudah dibawanya. Nah sambil meletakkan durian ke kotak si bapak dan ibunya mengajak kami ngobrol, bertanya kami datang dari mana? sudah berapa lama di Brunei? Eeh, tak lama kemudian si ibunya membagi kami separuh durian (sepertinya durian musang king), kami pun berterima kasih plus  basa-basi kok banyak banget kasih duriannya. Kemudian sebelum mereka pulang mereka pun memberi kami 1 pack durian kuning. Ya Allah…rejeki nomplok nich. 

Durian kuning rasanya lebih enak

 
Selesai dari Pasar Gadong kami menuju ke Toko Suvenier dan The Mall untuk berbelanja.  


6. Shopping time di  Happy Star and The Mall

Tujuan pertama saya yaitu mencari magnet kulkas, nah saya akhirnya menuju ke toko Happy Star, berada di deretan ruko yang tak jauh dari The Mall. 

The Mall and Happy Star

Di toko ini saya membeli magnet kulkas harga $ 10 dapat 3 pcs dan kaos I Love Brunei seharga $ 12.90. Gileee mahal banget, padahal mah bahannya juga biasa aja. Setelah selesai membeli souvenier saya pun menuju The Mall, karena memang penduduk Brunei tidak banyak jadi mall pun tidak terlalu ramai pengunjung. Saya pun cuma melihat-lihat saja, tak membeli apapun, secara harga di Brunei lumayan mahal jadi sayang uangnya lah kalau mau belanja. 
  
Dari The Mall kami pun menuju ke restoaran untuk makan malam kemudian kembali ke hotel untuk beristirahat.

Oh iya, kebetulan kami menginap di Hotel Jubilee, nah di dekat hotel terdapat Teng Yun Temple. Seperti pada umumnya kelenteng ini berwarna merah, kontras dengan bangunan di sekitarnya, bahkan di bagian belakang dan samping Teng Yun temple berdiri bangunan gedung yang megah dan tinggi. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar