Berbagi info dan tips wisata dalam dan luar negeri. Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua ^_^

Road Trip Perak Part III (Kuala Kangsar)

Sebelum tengah hari saya sudah berangkat menuju Kuala Kangsar sekitar 48 km ke arah utara Ipoh. Perjalanan dari Ipoh menuju Kuala Kangsar memakan waktu kurang dari satu jam melalui jalan biasa (bukan jalan tol). Sengaja memilih lewat jalan biasa karena ini pertama kalinya saya ke Kuala Kangsar jadi pengen juga melihat suasana di sekitar jalan yang dilalui.

Kuala Kangsar adalah ibukota kerajaan negeri Perak. Ada dua versi asal nama Kuala Kangsar, versi pertama mengatakan dulu banyak tumbuh pohon Kangsar di tebing-tebing sungai maka disebutlah daerah itu menjadi Kuala Kangsar.  Sedangkan menurut versi lain terdapat 99 anak sungai dan kurang 1 yang mengalir ke sungai Perak maka disebutlah "Kuala Kurang Sa" mungkin dalam dialek lokal jadi dipanggil Kuala Kangsar.

Sebelum masuk ke kota Kuala Kangsar, saya minta dianter ke daerah Labu Sayong, sekedar ingin berfoto di depan ikon Labu Sayong saja ga perlu ke perkampungan Labu Sayongnya. Sayong merupakan perkampungan pembuat kerajinan gerabah dari tanah liat.




Tak berapa jauh dari pertigaan ikon Labu Sayong terdapat jembatan Sultan Abdul Jalil, dari sini tinggal belok kiri lalu sampailah saya di kota Kuala Kangsar.



Saya berhenti dulu explore kawasan di dekat bundaran Clock Tower, disini ada ruang terbuka hijau di tepian sungai Perak dan muara sungai Kangsar.




Di seberang jembatan diatas muara sungai Kangsar ini terdapat kedai laksa dan cendol, deretan toko barang antik, produk kerajinan tangan, souvenier, food court, tempat naik perahu untuk berkeling sungai, dan tempat parkir.

Jangan lupa berfoto di tepi sungai Perak dengan latar belakang jembatan Sultan Abdul Jalil. 



 Di seberang sungai terdapat Sayong Riverfront.



Sedikit menjauh dari tepi sungai Perak, saja berjalan ke arah Clock Tower, disini ada beberapa spot untuk berfoto.






 Disini juga sedang ada pengerjaan mural art, mumpung pekerjanya lagi ga ada saya numpang foto dulu ah.





Eeeh...ada gajah...





Berhubung sudah waktunya jam makan siang, waktunya isi peruut...makanan pembuka jajan es cendol dulu, baru setelah itu makan nasi di food court.


Inilah penampakan cendol Kuala Kangsar, cendolnya langsing-langsing euy.



Selesai makan cendol, lihat lihat dulu di toko kerajinan tangan sekalian lihat ada magnet kulkas apa ga, eh ternyata ada aneka labu Sayong juga. hehehe...




Setelah selesai makan saatnya melanjutkan perjalanan, sambil jalan menuju tempat parkir foto-foto dulu di jembatan gantung diatas sungai Kangsar.


Perjalanan dilanjutkan menuju ke area bukit Chandan, disini terletak beberapa obyek wisata seperti Masjid Ubudiah, Istana Kandariah, Istana Kenangan dan Galeri Sultan Azlan Shah.


MASJID UBUDIAH 

Masjid Ubudiah merupakan salah satu masjid terindah di Malaysia, kubah emas dan menara masjid menjadi salah satu bukti keindahan seni bangunan Islam.

Tiba di masjid ini saya langsung menuju ke tempat wudhu perempuan ada di bagian belakang masjid lalu sholat di ruang sholat perempuan. Selesai sholat mau selfie-selfie di dalam masjid tapi agak malu sama pengunjung lainnya, jadi ya dikit doank selfienya. hihihi...







Pintu keluar dari ruang sholat perempuan


Masjid Ubudiah bermakna pengabdian kepada Allah Yang Maha Agung. Dari segi sejarahanya masjid Ubudiah merupakan masjid nazar.  Pada tahun 1911 ketika beristirahat di Port Dickson - Negeri Sembilan setelah menjalani perawatan dari sakitnya, Sultan Idris Murshidul Adzam Shah I bernazar akan membangun sebuah masjid di Bukit Chandan - Kuala Kangsar apabila Beliau pulih dari  sakitnya. 

Setelah kembali ke Kuala Kangsar maka Sultan memerintahkan untuk memulai pembangunan masjid Ubudiah, masjid ini di desain oleh arsitek A.B. Hubback dengan unsur-unsur seni bangunan Moorish. Pembangunan masjid dimulai pada 26 September 1913 dan baru selesai pada tahun 1917. Tetapi sangat disayangkan karena Sultan Idris tidak berkesempatan melihat masjid tersebut karena Beliau meninggal dunia di tahun 1916.

Masjid ini bisa menampung sekitar 2.300 jamaah.



Info sejarah masjid Ubudiah, terdapat dua meriam di sampingnya.


Sisi lain masjid Ubudiah, pagarnya ditutup..



Disamping masjid terdapat makam keluarga kerajaan Perak.



Di bagian kiri masjid, terdapat satu bangunan kuno, sepertinya ini adalah rumah tradisional Perak.



ISTANA ISKANDARIAH

Tak jauh dari masjid Ubudiah, kira-kira 2km terdapat Istana Iskandariah. Istana Iskandariah merupakan kediaman resmi Sultan Perak. Istana dengan bangunan bergaya Moorish ini dibangun pada tahun 1926 setelah terjadi banjir besar yang hampir menghanyutkan Istana Sri Sayong yang berada di tepi sungai Perak.

Istana Iskandariah tertutup untuk umum, tapi kita bisa mengelilingi daerah seputar istana dengan berkendara.

 


Nah waktu itu kebetulan sedang ada mobil parkir di depan istana dan ada beberapa orang sepertinya petugas yang sedang memasang instalasi lampu. Jadi saya memberanikan diri numpang foto di depan tulisan Istana Iskandariah. Untung ga ditangkap askar...hihihi...



Hanya bisa memfoto sebagian bangunan istana Iskandariah dari dalam mobil. 




ISTANA KENANGAN

Tak jauh dari Istana Iskandariah terdapat Istana Kenangan. Istana Kenangan dikenal juga sebagai Istana Lembah atau Istana Tepas. Istana Kenangan dibangun sebagai kediaman sementara Sultan Iskandar Shah selagi menunggu selesainya pembangunan Istana Iskandariah.

Istana Kenangan merupakan istana dengan bangunan yang unik karena dibangun tanpa menggunakan paku besi. Warna bangunan Istana Kenangan kombinasi warna kuning, putih dan hitam yang merupakan simbol warna kerajaan.



Saat ini Istana Kenangan berfungsi sebagai Museum Diraja Negeri Perak, tapi sayangnya waktu saya datang pagarnya di kunci. Jadi hanya bisa berfoto dari luarnya saja.




GALERI SULTAN AZLAN SHAH

Galeri Sultan Azlan Shah berlokasi di Istana Kota, berada di bagian bawah Bukit Chandan, saya memilih mengunjungi tempat ini terakhir karena posisi bangunan pas di kanan jalan, jadi lebih mudah untuk masuk ketika pulang dari Istana Kenangan. Tiket masuk RM 4 untuk dewasa dan RM 1 untuk anak-anak. 




Dahulu merupakan Istana Sultan Perak yang dibangun pada tahun 1903 pada masa pemerintahan Sultan Perak Ke 28.  Istana ini dipakai sebagai tempat tinggal Sultan Perak sampai dengan tahun 1954 yang kemudian diambil alih oleh Kementrian Pendidikan menjadi Istana Kota National School. Kemudian pada tahun 1970 digunakan untuk sekolah perempuan yang bernama The Raja Mazwin School yang kemudian sekolah ini pun pindah dan bangunan menjadi tak terpakai sampai dengan tahun 2002. Kemudian otoritas museum negara memulai restorasi dan menjadikannya sebagai Galeri Sultan Azlan Shah hingga sekarang. 

Ada dua bangunan yang bisa dimasuki, yaitu bangunan 2 lantai yang di depannya ada air mancur, memamerkan benda-benda pribadi Sultan Azlan Shah sejak muda seperti : ballpoint mont blanc, baju wisuda, senjata, berbagai hadiah dan cenderamata dari kerajaan dan negara sahabat, baju kebesaran sultan, dan banyak lagi. Ruangannya banyak banget dan saya sendirian masuk haduuh takuuut. 

Oh ya di dalam galeri dilarang memfoto jadi ya ga ada foto yang bisa diupload.




Di seberang bangunan utama terdapat banguan yang berisi koleksi kendaraan Sultan mulai dari sepeda kayuh yang dipakai oleh Sultan sewaktu muda, mobil roll royce, motor patroli pengawal sultan bahkan ada  koper Luis Vuitton yang ukurannya gede banget. 








Bangunan yang tidak dibuka untuk umum..berada di samping belakang galeri utama








Karena ga boleh berfoto di dalam galeri, baiklah saya foto-foto di bagian luar galeri aja.








Dari Galeri Sultan Azlan Shah saya melanjutkan perjalanan ke Pavilion Tower yang berlokasi di Jalan Bendahara, Kuala Kangsar tepatnya di seberang Padang Kuala Kangsar. Pavilion Kuala Kangsar dibangun di tahun 1920 pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Shah yang memerintah dari tahun 1918 sampai 1938. Arsiteknya adalah N.E. Don B.C.D. Dulu pavilion tower merupakan tempat istirahat Sultan Iskandar Shah setelah pertandingan polo.


Pavilion Tower ini juga biasa disebut Lean Tower of Kuala Kangsar ataupun Pagoda Kuala Kangsar.





Di seberang Pavilion Tower ini terdapat Padang Kuala Kangsar yang disini terdapat Malay College Kuala Kangsar (MCKK). MCKK merupakan salah satu sekolah melayu tertua di Malaysia. Didirikan pada tahun 1905 oleh Britania Raya yang digagas oleh R.J. Wilkinson sebagai pegawai pendidikan jajahan di masa itu.  MCKK merupakan sekolah untuk golongan elite Malayu yang terdiri dari kerabat Raja di saat itu. 

Tokoh - tokoh Malaysia yang juga merupakan alumni dari sekolah ini antara lain : 
1. Salahudin of Selangor - Sultan Selangor
2. Tun Abdur Razak, Perdana Menteri Malaysia ke 2
3. Hishammuddin Hussein, Menteri Pertahanan Malaysia
4. Dato' Seri Anwar Ibrahim mantan deputi Perdana Menteri Malaysia ke 7
dan masih banyak lagi.




Bersebelahan dengan MCKK di bagian kanan Padang Kuala Kangsar terdapat masjid Ridzuaniah.  Masjid Ridzuaniah merupakan masjid terbesar di Kuala Kangsar yang dibangun tak lama setelah masjid Ubudiah, dibangun pada tahun 1915 pada masa pemerintahan Sultan Idris Murshidul'adzam Shah, Sultan Perak ke 28 (1887-1916).





Tak jauh dari Masjid Ridzuaniah terdapat pohon karet tertua di Malaysia. Pohon karet ini merupakan salah satu dari sembilan benih pohon karet yang dibawa dari Brazil oleh botanist Inggris Henry Nicholas Ridley pada tahun 1887. Dan ini merupakan satu dari dua pohon karet tertua yang masih berdiri di Malaysia. 
Berhubung saya lupa fotoin karena sambil jalan jadi gambar ambil di google aja ya...hehehe...



Hari sudah menjelang sore, jadi saatnya kembali ke Ipoh. Dalam perjalanan saya melewati stasiun Kuala Kangsar. Begini penampakan stasiunnya, sudah desain modern sih...bukan bangunan kuno seperti di Ipoh. 




Perjalanan balik ke Ipoh kali ini lewat toll biar lebih cepet dan pengen lewatin terowongan di toll juga sih. Dalam perjalanan di toll lihat ada rombongan motor harley, kalau di Malaysia motor boleh lewat toll dan gratis lho. Tapii dengan resiko kalo ada kerusakan ga ada bengkel di sepanjang toll, bahkan saya sempat   lihat ada yang kena tilang gara-gara melanggar batas kecepatan. :) 




Nah, akhirnya ketemu juga nich terowongan di jalan tollnya, lumayan panjang sih terowongannya...kira-kira 3-5 menit lah.



Akhirnya, sudah hampir sampai Ipoh...welcome back to Ipoh :)





2 komentar: